Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama Teatrikal Serangan Umum 1 Maret Angkat Tema Kebhinekaan dalam Penegakkan Kedaulatan Negara

Kompas.com - 01/03/2022, 18:17 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa Serangan Umun 1 Maret 1949 menjadi peristiwa yang penting bagi bangsa Indonesia. Karena pada saat itu, masyarakat Indonesia dan TNI memperjuangkan kedaulatan bangsa.

Tahun ini, momen Serangan Umum 1 Maret diperingati dengan pertunjukkan drama teatrikal dengan judul Peranan Laskar Sabrang dalam Merebut Kedaulatan. Drama teatrikal dimainkan oleh Djokjakarta 1945 bertempat di Beteng Vredeburg.

Ketua Djogjakarta 1945, Eko Isdianto berujar, peringatan serangan umum 1 Maret ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebabnya, saat ini telah ditetapkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) nomor 2 tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara.

Baca juga: Soal Serangan Umum 1 Maret, Sultan HB X: Semestinya Terjadi Tanggal 28 Februari 1949, tapi...

"Kami gembira sekali karena pada 1 Maret tahun ini sudah ditetapkan dengan Keppres Nomor 2 oleh Presiden. Menjadi hari besar nasional yaitu Hari Penegakkan Kedaulatan Negara," katanya, Selasa (1/3/2022).

Tahun ini drama teatrikal mengangkat tema Kebhinekaan dalam penegakkan kedaulatan negara, karena pada Serangan Umum 1 Maret ini berbagai lapisan masyarakat turut berperan tidak hanya masyarakat Jawa saja tetapi juga masyarakat dari Indonesia Timur yang tergabung dalam Laskar Sabrang.

"Ternyata Laskar Sabrang yang berasal dari Timur, yakni Sulawesi, Ambon, Maluku sampai Lombok itu kita angkat peran mereka pada kesempatan tahun ini," kata dia.

Lanjut dia dengan drama teatrikal ini mengangkat bagaimana Laskar Sabrang berkoordinasi bersama pejuang lainnya, serta bertahan hidup pada masa agresi Militer Belanda di Yogyakarta.

Dalam darama teatrikal ini melibatkan sebanyak 50 orang. Jumlah itu sudah dikurangi karena adanya pembatasan-pembatasan lantaran, masih dalam pandemi Covid-19.

Eko menambahkan pihaknya tidak bosan-bosan untuk mengunggah rasa pemuda pemudi Yogyakarta untuk menyenangi dan belajar sejarah.

Baca juga: Serangan Umum 1 Maret 1949: Soeharto Disebut Asyik Makan Soto Saat Serangan Berlangsung

"Karena Yogyakarta sendiri mempunyai predikat Indonesia ibukota perjuangan," ungkapnya.

Dikutip dari Jogjaprov.go.id, setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Paku Alam VIII menyatakan Kasultanan Ngayogyakarta dan Kadipaten Pakualaman merupakan bagian dari Indonesia melalui Amanat 5 September 1945.

Namun, Belanda terus berupaya untuk kembali menguasai Indonesia dengan terus melakukan serangan. Sri Sultan Hamengku Buwono X kemudian menawarkan pada Presiden Soekarno untuk memindahkan Ibukota dari Jakarta ke Yogyakarta.

Perpindahan Ibukota akhirnya dilakukan pada 4 Januari 1946 sebagai langkah antisipasi atas aksi teror dan percobaan pembunuhan pejabat negara oleh Sekutu.

Gejolak yang terjadi di Indonesia kemudian mereda dengan ditandatanganinya Perjanjian Linggarjati pada 15 November 1946 di mana Belanda mengakui wilayah kekuasaan Indonesia meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura.

Namun, Belanda mengingkari perjanjian ini dan meluncurkan Agresi Militer I. Perlawanan terus dilakukan Indonesia hingga Sri Sultan Hamengku Buwono IX mengirim surat kepada Panglima Sudirman, dan menganjurkan agar mengadakan serangan guna merebut kembali Yogyakarta dari tangan Belanda.

Baca juga: Serangan Umum 1 Maret 1949, Siswa Sudah Paham Sejarahnya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com