Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kedelai Meroket, Tempe dan Tahu mulai Langka di Semarang

Kompas.com - 24/02/2022, 18:26 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Keberadaan tahu dan tempe di beberapa pasar tradisional Kota Semarang, Jawa Tengah, mulai langka sejak naiknya harga kedelai beberapa waktu yang lalu.

Fitria, salah satu pedagang makanan mengeluh karena susah mencari tahu dan tempe di pasar.

Menurutnya, kelangkaan tersebut sudah terjadi sejak tiga hari yang lalu.

"Tiba-tiba sulit mencari tempe dan tahu buat pelengkap makanan yang saya jual,"jelasnya kepada Kompas.com, Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Tempe di Pasar Kabupaten Bandung Masih Langka, Harga Tahu Naik dan Ukuran Lebih Kecil

Fitri mengaku sering pulang dengan tangan kosong. Beberapa kali dia datang ke Pasar Gabeng Jangli, Kecamatan Tembalang, tapi tidak mendapat barang yang dicari.

"Awalnya tahu dulu yang hilang, sekarang disusul tempe," paparnya.

Salah satu produsen tempe di Kota Semarang, Jawa Tengah.KOMPAS.com/DAFI YUSUF Salah satu produsen tempe di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Menanggapi hal itu, Kepala Disperindag Provinsi Jawa Tengah Arif Sambodo menjelaskan, saat ini pemerintah sedang membuat skema untuk subsidi kedelai impor.

Nantinya, lanjut Arif, produsen tempe dan tahu bakal memperoleh harga yang sudah disubsidi oleh pemerintah.

"Saat ini masih digodog. Ini kita sedang menunggu," katanya.

Baca juga: Perajin dan Pedagang di Tasikmalaya Sepakat Harga Tahu Tempe Naik Mulai Besok

Dia meyakini, untuk stok kedelai saat ini masih aman. Namun, harganya memang naik. Untuk itu, dia meminta kepada petani kedelai lokal untuk ikut bersaing.

"Dengan kemandirian pangan dari petani lokal bisa lebih mudah untuk dikontrol," imbuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Regional
Peringati 'Mayday 2024', Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Peringati "Mayday 2024", Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Regional
Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Regional
Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Regional
Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Regional
Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat 'Take Off' Cuacanya Normal

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat "Take Off" Cuacanya Normal

Regional
Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Regional
Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Regional
Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Regional
Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com