KOMPAS.com - Kota Kendari merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kota Kendari berbatasan dengan Kabupaten Konawe di sebelah utara, Kabupaten Konawe Selatan di selatan dan barat, dan laut Kendari di sebelah timur.
Penamaan Kendari dari kata "Kandai" yang berarti alat dari bambu atau kayu yang digunakan penduduk Teluk Kota Kendari untuk mendorong perahu.
Kata Kandai diabadikan menjadi Kampung Kandai. Selanjutnya, pengembangan kata Kandai dalam berbagi literatur terakhir disebut Kendari
Berikut beberapa fakta Kota Kendari:
1. Asal-usul Kota Kendari
Sejak dahulu, Teluk Kendari telah dikenal sebagai daerah persinggahan pedagang-pedagang yang akan menuju Ternate oleh pelaut-pelaut nusantara.
Baca juga: Asal-usul Nama dan Sejarah Kota Kendari
Kartografi Portugis kuno menyebutkan bahwa awal abad ke-15 telah menunjukkan adanya perkampungan di Pantai Timur Celebes atau Sulawesi Citta dela Baia di pesisir teluk bernama Baia du Tivora yang identik dengan Teluk Kendari.
Pada 1828, seorang pelaut bernama Jacques Nicholas Vosmaer mendapatkan tugas dari Gubernur Hindia Belanda untuk melakukan pengamatan terhadap jalur perdagangan di pesisir timur Sulawesi.
Pada 9 Mei 1831, Vosmaer membuat peta pertama Teluk Kendari.
Kemudian, Vosmaer meminta izin Raja Tebau sebagai penguasa wilayah timur Kerajaan Konawe pada 1932.
Lalu, Vosmaer mendirikan kantor dagang dan membuatkan istana Tebau di Teluk Kendari, sebelumnya istana berada di Lepo-Lepo.
Peristiwa ini merupakan titik tolak perkembangan Kendari menjadi kota pusat pemerintahan dan perdagangan.
2. Jembatan Teluk Kendari
Jembatan Teluk Kendari merupakan jembatan yang masih tergolong baru dengan panjang 1,34 km.
Baca juga: Jembatan Teluk Kendari Diresmikan, Ojek Perahu Khawatir Kehilangan Pekerjaan