Salin Artikel

6 Fakta Kendari, dari Teluk Kendari hingga Kapal Perang TKD 518

KOMPAS.com - Kota Kendari merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara.

Kota Kendari berbatasan dengan Kabupaten Konawe di sebelah utara, Kabupaten Konawe Selatan di selatan dan barat, dan laut Kendari di sebelah timur.

Penamaan Kendari dari kata "Kandai" yang berarti alat dari bambu atau kayu yang digunakan penduduk Teluk Kota Kendari untuk mendorong perahu.

Kata Kandai diabadikan menjadi Kampung Kandai. Selanjutnya, pengembangan kata Kandai dalam berbagi literatur terakhir disebut Kendari

Berikut beberapa fakta Kota Kendari:

1. Asal-usul Kota Kendari

Sejak dahulu, Teluk Kendari telah dikenal sebagai daerah persinggahan pedagang-pedagang yang akan menuju Ternate oleh pelaut-pelaut nusantara.

Kartografi Portugis kuno menyebutkan bahwa awal abad ke-15 telah menunjukkan adanya perkampungan di Pantai Timur Celebes atau Sulawesi Citta dela Baia di pesisir teluk bernama Baia du Tivora yang identik dengan Teluk Kendari.

Pada 1828, seorang pelaut bernama Jacques Nicholas Vosmaer mendapatkan tugas dari Gubernur Hindia Belanda untuk melakukan pengamatan terhadap jalur perdagangan di pesisir timur Sulawesi.

Pada 9 Mei 1831, Vosmaer membuat peta pertama Teluk Kendari.

Kemudian, Vosmaer meminta izin Raja Tebau sebagai penguasa wilayah timur Kerajaan Konawe pada 1932.

Lalu, Vosmaer mendirikan kantor dagang dan membuatkan istana Tebau di Teluk Kendari, sebelumnya istana berada di Lepo-Lepo.

Peristiwa ini merupakan titik tolak perkembangan Kendari menjadi kota pusat pemerintahan dan perdagangan.

2. Jembatan Teluk Kendari

Jembatan Teluk Kendari merupakan jembatan yang masih tergolong baru dengan panjang 1,34 km.

Jembatan ini menghubungkan sisi kawasan pelabuhan Kota Lama dengan sisi Pelau Bungkutoko, saat ini jembatan telah beroperasi penuh.

Jembatan diresmikan pada 22 Oktober 2020 oleh Presiden Joko Widodo.

Jembatan ini mempermudah jalur transportasi dan distribusi kawasan Kota Lama menuju Poasia, selain itu waktu tempuhnya semakin singkat, yaitu sekitar 5 menit.

Sebelumnya, masyarakat harus menyeberangi Teluk Kendari dengan kapal ferry dengan jarak tempuh sekitar 20 km yang ditempuh dalam waktu sekitar 30-35 menit.

3. Teluk Kendari Nama Kapal Perang TNI AL

Teluk Kendari disematkan menjadi nama Kapal Perang milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), tepatnya Teluk Kendari 518.

Pemberian nama Teluk Kendari 518 berdasarkan surat keputusan Panglima TNI bernomor Kep/985/XII/2013 pada tanggal 13 Desember 2013 tentang penetapan Kapal Perang Republik Indonesia.

Surat penetapan tersebut diteruskan dengan Keputusan Kasal no.Kep/33.b/I/2014 tentang kedudukan tiga unit KRI janis Angkutan Tank.

Kapal dengan nama singkatan KRI TKD 518 merupakan jenis angkutan tank.

Kapal perang ini merupakan salah satu armada yang dipersiapkan untuk menjaga wilayah teritorial laut Indonesia.

4. Hari Pers Nasional 2022 di Kendari

Kendari baru saja menjadi tempat perhelatan puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2022 yang digelar di Masjid Al-Alam Kendari.

Dalam peringatan HPN tersebut hadir Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali. Sedangkan, Presiden Joko Widodo hadir secara virtual dari Istana Bogor.

Dalam acara tersebut dilakukan penandatangann Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan Menpora Amali bersama Ketua Umum Persatuan Wartawan Indoensia (PWI) Pusat, Atal Sembiring Depari

MoU tersebut untuk bersinergi melakukan sosialisasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

5. Bandara Haluoleo Kendari

Bandara Haluoleo Kendari merupakan nama baru untuk bandara udara di Kendari, Sulawesi Tenggara. Sebelumnya, bandara udara bernama Bandara Wolter Mongisidi.

Jarak Bandara Haluoleo Kendari ke pusat kota sekitar 20 an km dengan waktu tempuh kurang lebih 35 menit.

6. Wisata Anjungan Teluk Kendari

Wisata Anjungan Teluk Kendari merupakan obyek wisata baru yang diresmikan Wali Kota Kendari, H. Sulkarnain Kadir, Rabu (9/2/2022).

Ada beberapa fasilitas yang dapat dinikmati pengunjung, seperti wahana bermain komedi putar, bianglala, dan kora-kora. 

Fasilitas lainnya adalah tempat pertemuan serta stand kuliner.

Anjungan Teluk Kendari beserta fasilitas di dalamnya dibangun berdasarkan undang-undang Nomor 10 tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, Peraturan Daerah (Perda) Kota Kendari Nomor 14 tahun 2020 Tentang APBD Kota Kendari Tahun Anggaran 2021, dan Peraturan Daerah Kota Kendari Nomor 7 Tahun 2021 Tentang APBD Kota Kendari Tahun Anggaran 2022.

Jam buka wahana permainan, yaitu Sabtu dan Minggu pukul 09.00 - 22.00 Wita

Anjungan Teluk Kendari dikelola oleh Perusahaan Umum Daerah Kota Kendari.

Sumber: sultra.tribunnews.com, www.djkn.kemenkeu.go.id, kendarikota.go.id

https://regional.kompas.com/read/2022/02/11/180858078/6-fakta-kendari-dari-teluk-kendari-hingga-kapal-perang-tkd-518

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke