Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Pemerasan dengan Modus Sebar Video Porno, 10 WNA China Dideportasi

Kompas.com - 19/01/2022, 13:32 WIB
Hadi Maulana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Kepulauan Riau (Kepri) resmi memulangkan 10 Warga Negara Asing (WNA) asal China yang melakukan penipuan dan pemerasan dengan modus Video Call Sex (VCS).

Kepala Bidang (Kabid) Teknologi Informasi dan Komunikasi Tessa Harumdila menegaskan, proses pemulangan telah dilakukan pada hari Jumat (14/1/2022).

"Jumat lalu sudah kami pulangkan langsung ke negara asal mereka," kata Tessa ditemui di Pelabuhan Bintang 99 Batuampar, Rabu (19/1/2022).

Baca juga: Viral, Info Loker dengan Syarat Video Call Sex, Ini Kata Plaza Asia Sumedang

Kesepuluh WNA China itu dipulangkan ke negeri asalnya dari Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta, dengan mendapat pengawalan ketat dari petugas Imigrasi Batam.

Pemulangan dilakukan setelah berkas pemeriksaan dari pihak Polda Kepri dan keimigrasian selesai dilaksanakan.

"Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak sana (China) untuk proses pemulangan. Agar nanti di sana, proses hukum terhadap mereka dapat dilakukan," terang Tessa.

Tessa menjelaskan, proses hukum tetap dilakukan di China karena korban penipuan berkedok video call sex ini berasal dari negeri bambu.

"Mereka kan hanya lokasi menipunya saja di sini, korbannya di negara asal (China) mereka. Jadi proses hukum selanjutnya akan dilakukan di sana," papar Tessa.

Sebelum deportasi dilakukan, penangkapan 10 pelaku penipuan dan pemerasan ini dilakukan oleh jajaran Subdirektorat V Cybercrime Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Kepulauan Riau pada Rabu (5/1/2022).

Penangkapan pelaku penipuan WNA asal China

Dikatakan Tessa, sembilan pria dan satu wanita WNA China ditangkap di Perumahan Plazo Garden, Blok C 85, Batam Center, pada Rabu (5/1/2022) lalu.

Selain mengamankan pelaku, tim juga menyita barang bukti tindak pemerasaan berupa rekaman video sejumlah pria dan bukti chat berbahasa Mandarin yang telah diterjemahkan oleh petugas.

Dalam aksinya, mereka membuat akun MeChat untuk melayani para pria hidung belang lewat VCS. Salah satu korbannya adalah pejabat di China.

Peran seorang wanita dalam komplotan ini adalah sebagai "ikon" untuk menjebak para korban yang sebelumnya sudah diincar para pelaku.

Jadi sebelum masuk ke MeChat, di antara ke-9 pelaku pria ada yang bertugas mengintai korban, dia melakukan profiling korban.

Baca juga: Ada Iklan Penjualan Rumah di Karimun Jawa Hanya untuk WNA, Dilabeli Pulau Surgawi di Indonesia

Setelah menetapkan korban dan mendapatkan akun MeChatnya, barulah korban dihubungi pelaku wanita melalui akun MeChat.

Ketika komunikasi sudah terbangun, barulah pelaku menawarkan video call sex kepada korbannya. Tanpa sepengetahuan korban, pelaku lain merekam aksi video call sex ini.

Setelah rekaman didapat, pelaku lain langsung menghubungi korban dengan akun MeChat lain untuk mengancam dan memeras korban dengan menggunakan rekaman VCS tadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Regional
PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com