Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IA ITB Garap Metaverse Ibu Kota Baru Indonesia, Mirip Seoul Korea Selatan?

Kompas.com - 19/12/2021, 07:58 WIB
Reni Susanti,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) siap menggarap metaverse (dunia komunitas virtual tanpa akhir yang saling berhubungan) dari ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur.

“Di 2022 nanti kita akan masuk ke teknologi meta atau yang sekarang dikenal metaverse. Kami akan membentuk tim dan kami akan mengusulkan, yaitu pertama ibu kota baru," kata Ketua Ikatan Alumni ITB Gembong Primadjaja seusai pembukaan Rakernas IA ITB di Sabuga Bandung, Sabtu (18/12/2021).

Baca juga: Gembong Primadjaja Terpilih Jadi Ketua IA ITB 2021-2025 lewat E-voting

Hingga kini belum ada gambaran seperti apa ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur tersebut.

Untuk itu akan dibangun versi meta-nya. Di mana pelayanan-pelayanan atau aktivitas di dalamnya divisualkan dalam bentuk 3D (tiga dimensi) yang menggunakan digital aplikasi.

Dia menuturkan salah satu negara yang membangun metaverse dari ibu kota-nya adalah Korea Selatan.

"Kalau kita lihat Korea Selatan, ibu kotanya, Seoul sudah menjadi kota metaverse," kata dia.

Baca juga: Korsel Bangun Metaverse Seoul, Bakal Jadi Kota Digital Pertama di Dunia?

Itu artinya, bagi generasi milenial hidup di dunia maya atau metaverse bukan hal yang aneh atau baru karena banyak di antara mereka yang melakukan berbagai aktivitas sehari-hari mulai dari bisnis hingga sosial di dunia maya.

"Dan itu akan kita tawarkan karena di situ ada potensi bisnis, ada potensi ekonomi," beber dia.

Selain itu, di 2022 pihaknya akan fokus mengedepankan teknologi, baik teknologi tepat guna atau advance technology.

"Jadi kita akan masuk ke bidang yang memang ahli-ahlinya di Indonesia itu banyak dari ITB," kata dia seraya menambahkan pihaknya akan masuk ke ekonomi sirkular.


Bantu UMKM


IA ITB juga akan membantu sektor UMKM di Indonesia, terlebih 90 persen masyarakat Indonesia terlibat di dalam kegiatan UMKM dan 60 persen pendapatan Indonesia berasal dari sektor UMKM.

Salah satu program untuk membantu UMKM dari IA ITB adalah pelatihan tentang added value dengan memanfaatkan teknologi tepat guna yang ada saat ini.

"Jadi saat ini petani atau nelayan hanya menjual produksi atau hasil tangkapannya sebagai bahan mentah. Itu akan kita tingkatkan jadi bahan baku sehingga jadi lebih tinggi nilai jualnya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com