Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Kapal Angkut 50 WNI Tenggelam di Malaysia, Ada yang Sempat "Video Call" Keluarga

Kompas.com - 19/12/2021, 06:46 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kapal yang mengangkut 50 orang buruh migran Indonesia tenggelam perairan Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor, Malaysia pada Rabu (15/12/2021).

Hingga Kamis (16/12/2021), dilaporkan ada 18 orang meninggal dunia, 18 orang masih dalam pencarian dan 14 orang dinyatakan selamat.

Kapal tersebut berangkat dari Tanjung Uban, Kepulauan Riau menuju Johor Malaysia pada Rabu pagi dan tenggelam sekitar pukul 05.00 waktu setempat.

Diduga semua penumpang yang ada di di kapal tersebut adalah buruh migran asal Indonesia yang masuk ke Malaysia tanpa dokumen.

Baca juga: Pekerja Migran Asal Lombok Jadi Korban Tewas Kapal Karam di Malaysia, Sempat Video Call dan Minta Doa ke Keluarga

Gelombang tinggi hingga 5 meter

Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono mengatakan pencarian korban kapal tenggelam di Johor Malaysia terkendala dengan gelombang yang tingginya mencapai 5 meter.

Menurutnya, kapal yang membawa 50 penumpang terbalik saat sudah di bibir pantai sehingga kemungkinan banyak korban yang selamat.

Terkait korban yang belum ditemukan, Hermono mengatakan bisa jadi mereka selamat dan sembunyi di daratan karena khawatir ditangkap aparat.

"Mereka yang hilang bukan berarti dapat disimpulkan meninggal dunia, tapi sembunyi di daratan. Biasanya mereka sembunyi di ladang-ladang sawit," jelas dia dikutip dari BBC Indonesia.

Baca juga: Kapal Karam di Perairan Malaysia, 2 Pekerja Migran Asal NTB Tewas

Sempat video call keluarga

Suasana rumah duka almarhum Bangsal di Desa Kawo, Lombok TengahKOMPAS.COM/IDHAM KHALID Suasana rumah duka almarhum Bangsal di Desa Kawo, Lombok Tengah
Dua korban kapal yang karang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Di lokasi kejadian, ada enam kartu identitas waga NTB yang ditemukan dan dua di antaranya sudah teridentifikasi.

Kartu identitas yang ditemukan berupa paspor, KTP, SIM, KK, hingga kartu vaksin.

Dua orang tersebut adalah Syech Mulasela dari Kampung Bineka, Desa Kopang Rembige, Lombok Tengah dan Bangsal Udin Basar dari Kawo, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Murni, istri Bangsal bercerita suaminya berencana ke Malaysia karena desakan ekonomi dan kebutuhan biaya sekolah anak.

Baca juga: Tragedi Kapal Karam di Malaysia, Ayah Korban: Kalau Tertangkap Bisa Dikembalikan, jika Meninggal Dipulangkan

"Dia mau cari uang katanya, anak yang paling besar itu sekolah pondok, dan itu yang membuat keras hatinya ingin ke sana," ungkap Murni sambil menangis tersedu, Jumat (17/12/2021).

Ibu tiga anak itu menceritakan kepergian sang suami sambil menggendong anak bungsunya yang masih bayi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com