WAINGAPU, Kompas.com - PT Pelni memberikan 1.000 life jacket atau pelampung keselamatan bagi para nelayan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua.
Direktur Angkutan Penumpang PT Pelni O M Sodikin memberikan bantuan life jacket secara simbolis kepada para nelayan dari NTT dan Papua.
Sebanyak 1.000 life jacket itu akan diberikan kepada 750 nelayan di NTT dan 250 nelayan di Provinsi Papua.
Baca juga: Pelni Siapkan 26 Kapal Hadapi Libur Nataru, Sesuaikan Aturan dengan Pemda
Sodikin menyebut, kegiatan ini sejatinya akan diadakan pada tahun lalu. Namun, batal karena ada pembatasan kegiatan masyarakat.
Sodikin berharap, pelayaran rakyat yang biasanya dikelola masyarakat tetap berjalan sesuai standar keamanan.
"Pelni mengedukasikan pelayaran aman dan selamat sampai tujuan. Tahun ini life jacket sekitar 1.000 untuk masyarakat di Kupang, Rote, Sabu, dan Jayapura," kata Sodikin saat penyerahan bantuan di Dermaga Navigasi, Kupang, Kamis (16/12/2021).
Saat memberikan bantuan secara simbolis, Sodikin juga menunjukkan cara memakai life jacket yang benar kepada nelayan.
"Kami berharap semakin mendukung konektivitas di Indonesia," kata dia.
Baca juga: 3 Kapal Perintis Pelni Kembali Beroperasi di Kepri
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT Isyak Nusa menyebut, kegiatan pemberian bantuan ini sangat penting.
"Ini saya pandang penting, penggunaan life jacket ini bagi orang NTT ini, kami selalu merasa jago berenang, ini dikasih life jacket mereka simpan di rumah," kata Isyak.
Isyak mengapresiasi bantuan life jacket dari PT Pelni. Bisa saja, kata dia, masyarakat tak memiliki life jacket karena belum mampu membelinya.
"Boleh jadi Pak Direktur kemarin saudara saya ini mau pakai ini, tapi barangnya tidak ada," kata dia.
"Jadi kami bersyukur PT Pelni menyediakan ini, jadi nanti akan dipakai saudara kami yang menyelenggarakan pelayaran rakyat ini ke Semau, ini dipakai," kata dia.
Isyak mengingatkan agar masyarakat tidak memajang life jacket tersebut.
"Gunakan fungsi itu untuk keselamatan berlayar, sehingga nanti kita lihat orang sudah mulai taat keselamatan berlayar, apalagi provinsi kita ini dicanangkan sebagai provinsi pariwisata," kata dia.
Baca juga: Sejumlah Pemuda Bentrok hingga Blokade Jalan di Kupang, Bermula 2 Orang Ribut Usai Pesta Wisuda
Salah satu pemilik jasa kapal penyeberangan Tenau-Semau, Melky Haber mengantarkan, life jacket merupakan hal baru baginya.
Ia mengaku membutuhkan life jacket tersebut, tetapi kurang mendapat dukungan dari pemerintah terkait sebelumnya.
Perjalanan dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju Semau memakan waktu sekitar 30 menit. Ia mengaku, pernah membeli life jacket, tetapi yang berkualitas rendah.
"Memang dulu ada (life jacket) kami beli sendiri tapi yang tipis, jadi kami beli yang kami mampu," kata Melky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.