Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir 2 Pekan Jalan Ditutup, Ratusan Sopir Pengangkut Batu Bara Kehilangan Pekerjaan

Kompas.com - 14/12/2021, 16:33 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

RANTAU, KOMPAS.com - Ratusan sopir pengangkut dan pekerja tongkang batubara terpaksa kehilangan pekerjaan akibat ditutupnya jalan hauling di kilometer 101, Kecamatan Tatakan, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.

Penutupan jalan hauling itu dikarenakan sengketa dua perusahaan tambang.

Koordinator para sopir pengangkut dan tongkang batubara, Trubus Santoso mengatakan, penutupan jalan hauling sudah berlangsung selama hampir dua pekan.

Baca juga: Pembangunan PLTU Disetop, Ini Strategi Pemerintah untuk Dorong Pemanfaatan Batu Bara

Jika penutupan jalan hauling tak segera menemui titik terang, para sopir terancam tak bisa lagi menafkahi keluarga mereka.

"Tuntutan kami cuma satu, buka jalan ini supaya kami bisa bekerja lagi," ujar Trubus Santoso dalam keterangan yang diterima, Selasa (14/12/2021).

Menurut Trubus, para sopir pengangkut bekerja dengan upah harian sebesar Rp 400.000 sehari.

"Sekarang benar-benar menganggur. Ratusan bahkan ribuan pekerja dan keluarga sedang kesulitan tanpa kepastian," jelasnya.

Baca juga: Dihantam Ombak dan Angin Kencang, Kapal Muatan 30 Ton Batu Bara Tenggelam di Perairan Kaltim, 3 Orang Hilang

Para sopir kata Trubus meminta agar pengambil kebijakan untuk mendengar aspirasi mereka.

Dia mengaku para sopir sudah berkali-kali menggelar unjuk rasa tapi hingga saat ini jalan hauling belum juga dibuka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com