Salin Artikel

Hampir 2 Pekan Jalan Ditutup, Ratusan Sopir Pengangkut Batu Bara Kehilangan Pekerjaan

Penutupan jalan hauling itu dikarenakan sengketa dua perusahaan tambang.

Koordinator para sopir pengangkut dan tongkang batubara, Trubus Santoso mengatakan, penutupan jalan hauling sudah berlangsung selama hampir dua pekan.

Jika penutupan jalan hauling tak segera menemui titik terang, para sopir terancam tak bisa lagi menafkahi keluarga mereka.

"Tuntutan kami cuma satu, buka jalan ini supaya kami bisa bekerja lagi," ujar Trubus Santoso dalam keterangan yang diterima, Selasa (14/12/2021).

Menurut Trubus, para sopir pengangkut bekerja dengan upah harian sebesar Rp 400.000 sehari.

"Sekarang benar-benar menganggur. Ratusan bahkan ribuan pekerja dan keluarga sedang kesulitan tanpa kepastian," jelasnya.

Para sopir kata Trubus meminta agar pengambil kebijakan untuk mendengar aspirasi mereka.

Dia mengaku para sopir sudah berkali-kali menggelar unjuk rasa tapi hingga saat ini jalan hauling belum juga dibuka.

"Jadi mohon kepada bapak-bapak bisa memahami kepentingan kami untuk bisa bekerja. Selesaikan masalah ke pengadilan jangan rugikan pekerjanya," harapnya.

Terpisah, Ketua Perwakilan Asosiasi Tongkang, Safei mengungkapkan sejak penutupan jalan hauling berdampak pada usaha keluarganya.

Dia bahkan telah menghubungi pihak bank meminta keringanan kredit jika penutupan jalan masih berlangsung.

"Tongkang-tongkang punya saya tidak lagi kerja. Saya sampai telepon orang kredit bank bahwa siap-siap untuk tidak bisa bayar. Kami ini tidak salah. Kami ini korban," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/14/163318678/hampir-2-pekan-jalan-ditutup-ratusan-sopir-pengangkut-batu-bara-kehilangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke