Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Burung Pengisap Madu Rote Dilestarikan, Wamen LHK: Di Indonesia Hanya Ada di NTT

Kompas.com - 24/11/2021, 19:32 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong, meminta semua pihak bisa melestarikan satwa burung pengisap madu rote atau Myzomela Irianawidodoae.

Hal itu disampaikan Alue saat meninjau lokasi penangkaran burung tersebut di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Oelsonbai, Kota Kupang, Rabu (24/11/2021).

Saat mengunjungi lokasi di pinggiran Kota Kupang tersebut, Alue didampingi Dirjen PHPL Agus Yustianto yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Badan Standardisasi Instrumen, Sekda Provinsi NTT Ben Polo Maing, dan Kepala Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPLHK) Kupang Erwin.

“Di sini tadi saya melihat ada burung endemik yang salah satunya adalah Myzomela irianawidodoae. Nah, burung ini sangat kecil dan itu adalah burung yang ada di pulau Rote, satu satunya yang kita miliki," ujar Alue di lokasi.

Alue menyebutkan, satwa itu merupakan kekayaan keanekaragaman hayati yang tidak dimiliki oleh negara lain.

"Bahkan di Indonesia hanya ada di Pulau Rote, NTT. Nah ini harus kita lestarikan juga, karena nilai konservasinya tinggi agar tidak musnah," ujar Alue.

Selain burung pengisap madu rote, Alue juga meminta dua jenis satwa lainnya harus dilestarikan seperti rusa timor dan kura-kura leher ular rote.

Alue pun mengapresiasi proses budidaya tiga satwa tersebut yang dilakukan oleh Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPLHK) Kupang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com