KUPANG, KOMPAS.com - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong, meminta semua pihak bisa melestarikan satwa burung pengisap madu rote atau Myzomela Irianawidodoae.
Hal itu disampaikan Alue saat meninjau lokasi penangkaran burung tersebut di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Oelsonbai, Kota Kupang, Rabu (24/11/2021).
Saat mengunjungi lokasi di pinggiran Kota Kupang tersebut, Alue didampingi Dirjen PHPL Agus Yustianto yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Badan Standardisasi Instrumen, Sekda Provinsi NTT Ben Polo Maing, dan Kepala Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPLHK) Kupang Erwin.
“Di sini tadi saya melihat ada burung endemik yang salah satunya adalah Myzomela irianawidodoae. Nah, burung ini sangat kecil dan itu adalah burung yang ada di pulau Rote, satu satunya yang kita miliki," ujar Alue di lokasi.
Alue menyebutkan, satwa itu merupakan kekayaan keanekaragaman hayati yang tidak dimiliki oleh negara lain.
"Bahkan di Indonesia hanya ada di Pulau Rote, NTT. Nah ini harus kita lestarikan juga, karena nilai konservasinya tinggi agar tidak musnah," ujar Alue.
Selain burung pengisap madu rote, Alue juga meminta dua jenis satwa lainnya harus dilestarikan seperti rusa timor dan kura-kura leher ular rote.
Alue pun mengapresiasi proses budidaya tiga satwa tersebut yang dilakukan oleh Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPLHK) Kupang.