LEBAK, KOMPAS.com - Delapan siswa, dua di antaranya alumni SMPN 1 Cibeber, Kabupaten Lebak menjadi korban tertimpa atap laboratorium IPA yang ambruk pada Selasa (23/11/2021).
Atas peristiwa ini, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengaku prihatin dan menyampaikan permintaan maaf saat mengunjungi lokasi sekolah, Rabu (24/11/2021).
"Saya minta maaf atas nama pribadi dan pemerintah daerah, prihatin tidak pernah menginginkan musibah ini terjadi," kata Iti.
Baca juga: Detik-detik Atap Laboratorium SMPN 1 Cibeber Lebak Ambruk, 8 Siswa Terluka
Iti menjelaskan ambruknya atap ruangan laboratorium IPA itu terjadi setelah cuaca buruk dan hujan terus menerus terjadi.
Ditambah kondisi bangunan sekolah yang sudah tidak layak menjadi faktor terjadinya musibah.
Gedung sekolah tersebut, kata Iti, dibangun pada tahun 2002, dan sejak dua tahun terakhir tidak digunakan karena kondisinya yang sudah memprihatinkan.
Baca juga: 15 Siswa Sedang Istirahat, Tiba-tiba Atap Sekolah Roboh dan Timpa 5 Murid
Sekolah tersebut tengah menunggu rencana rehabilitasi yang dijadwalkan pada 2022 mendatang.
"Empat bulan lalu sudah diinstruksikan ke kepala sekolah, karena kondisinya memprihatinkan minta diturunkan gentengnya," kata Iti.
Baca juga: Dampak Siklon Tropis Paddy di Lebak, Sejumlah Rumah Rusak, Atap Sekolah Ambruk