KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah turut membantu Kepolisian Resor Kota (Polresta) Surakarta dalam penyidikan kasus dugaan perampokan disertai pembunuhan di sebuah gudang rokok di Solo.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menuturkan, tempat kejadian perkara (TKP) tidak dilengkapi dengan closed-circuit television (CCTV).
Hal tersebut diketahui usai polisi melakukan penyelidikan di lapangan.
"Ada CCTV membuat proses penyidikan lebih mudah terutama untuk identifikasi," ujarnya, Selasa (16/11/2021).
Baca juga: Polda Jateng Bantu Selidiki Kasus Perampokan Gudang Rokok di Solo
Sementara itu, Iqbal mengatakan bahwa saat ini polisi sedang meminta keterangan sejumlah saksi.
"Saksi-saksi tengah diambil keterangannya dan bukti-bukti pendukung lain terus dikumpulkan," ucapnya.
Perampokan salah satu gudang rokok di Solo ini mengakibatkan seorang petugas keamanan, Suripto (35), tewas.
Baca juga: Gudang Rokok di Solo Dirampok, Satpam Tewas dan Brankas Berisi Rp 270 Juta Raib
Selain itu, perampok turut menggasak uang Rp 270 juta dari brankas.
Ke depannya, Iqbal berpesan kepada para pemilik usaha agar memasang CCTV di tempat usahanya, di samping juga menempatkan sekuriti.
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan.
"Saya berharap partisipasi masyarakat menjaga dan mencegah kriminalitas di lingkungannya. Salah satunya menggunakan teknologi CCTV yang sangat membantu memonitoring serta mencegah tindak pidana serta mempermudah Polri untuk identifikasi," ungkapnya.
Baca juga: Polisi Amankan 2 Barang Ini dari TKP Perampokan Gudang Rokok di Solo