Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi BPJS Kesehatan Dinonaktifkan, Warga Sitaro Sulut Terpaksa Berobat Tradisional

Kompas.com - 16/11/2021, 06:23 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Sulawesi Utara Tonni Supit angkat bicara soal subsidi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk kabupaten dan kota.

Menurut Tonni, Pemprov harus kembali mempertimbangkan anggaran untuk subsidi BPJS Kesehatan, karena ternyata hanya berlaku satu tahun saja, dan kemudian tiba-tiba hilang.

"Beberapa pasien mengadu kepada kami. Sudah di rumah sakit, tetapi setelah dibilang biayanya, mereka tidak mampu membayar, lalu kemudian mereka harus keluar dan melakukan pengobatan tradisional. Ini sangat memprihatinkan," kata Tonni dalam rapat di Ruang Paripurna Kantor DPRD Sulut, Senin (15/11/2021).

Baca juga: 17.000 Peserta BPJS Kesehatan di Sitaro Dinonaktifkan, Ada Warga yang Batal Operasi

Anggota Fraksi PDI-P ini juga mencontohkan, kasus di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) ada belasan ribu peserta BPJS Kesehatan yang ditanggung oleh Pemprov, kini tidak lagi.

Begitu pun dengan Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

"Mereka (masyarakat peserta BPJS Kesehatan dinonaktifkan) tidak mau tahu, yang kena sasaran adalah Pemerintah Kabupaten. Daerah pemilihan (dapil) saya banyak dikeluhkan karena sudah tidak dibiayai oleh APBD Provinsi," tambah mantan Bupati Sitaro dua periode ini.

Untuk itu, ia meminta Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulut Gemmy Kawatu selaku Ketua TAPD melihat dan mempertimbangkan lagi anggaran untuk subsidi BPJS Kesehatan bagi kabupaten dan kota.

"Mohon Pak Sekprov untuk melihat lagi. Kalau pun ada refocusing dan anggaran tidak lagi mencukupi, minimal dijatah berapa yang bisa dibiayai oleh APBD Provinsi untuk BPJS kesehatan ini," harap Tonni.

Baca juga: Tangis Ibu Pemilik Warung Kopi: BPJS Saja Tak Punya, Siapa yang Biayai Saya Kalau Usaha Ditutup?

Menjawab apa yang disampaikan oleh Tonni, Sekprov Gemmy Kawatu menjelaskan, BJPS Kesehatan menjadi tanggung jawab utama kabupaten dan kota.

Kemudian, kata Kawatu, Pemprov bisa saja melakukan subsidi untuk itu, termasuk sampai dua tiga tahun kemarin yang masih mendapat subsidi.

"Akan tetapi dalam perbicangan kami yang terakhir dengan TAPD kabupaten dan kota, maka terhitung tahun kemarin subsidi kami minta dialihkan ke kabupaten dan kota karena keterbatasan dana di Pemerintah Provinsi," jawab Kawatu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Regional
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Regional
Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Regional
BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

Regional
Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Regional
Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Regional
Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Regional
Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Regional
Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut 'Jebakan Batman'

Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut "Jebakan Batman"

Regional
Uji Coba BRT Trans Banten Mulai Juni, Penumpang Digratiskan 7 Bulan

Uji Coba BRT Trans Banten Mulai Juni, Penumpang Digratiskan 7 Bulan

Regional
Kandang Ternak di Ambarawa Terbakar, 7.000 Anak Ayam Hangus Dilalap Api

Kandang Ternak di Ambarawa Terbakar, 7.000 Anak Ayam Hangus Dilalap Api

Regional
Dua Pengamen Tewas Usai Duel Maut di Prambanan, Polisi Kejar Terduga Pelaku

Dua Pengamen Tewas Usai Duel Maut di Prambanan, Polisi Kejar Terduga Pelaku

Regional
Viral, Istri Cekik Suami di Temanggung, Begini Cerita Warga

Viral, Istri Cekik Suami di Temanggung, Begini Cerita Warga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com