Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Magelang Raup Omzet Rp 3,5 Miliar Per Bulan dari Beras Organik

Kompas.com - 14/11/2021, 17:28 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Para petani di dataran tinggi Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mulai mengembangkan pertanian beras organik dengan memanfaatkan limbah atau bahan alami untuk perawatannya.

Ada sekitar 537 petani yang tersebar di 11 desa di Kecamatan Grabag yang sudah beralih ke sistem budidaya pertanian tanpa bahan kimia sintetis.

Mereka tergabung dalam Gabungan Petani Organik (Gupon) Sekarlangit Grabag.

Baca juga: Duduk Perkara Ratusan Petani Sawit di Riau Berbulan-bulan Tak Digaji

Ketua Gupon Sekarlangit Grabag Miftahul Fuad menjelaskan, butuh sekitar dua tahun sejak tahun 2014, dia bersama tiga temannya mengajak para petani di Grabag untuk beralih menggunakan pupuk organik.

Kepada para petani, mereka menawarkan solusi bahwa selain memakai pupuk kimia, perawatan pertanian juga bisa pakai pupuk organik dengan memanfaatkan limbah di sekitarnya.

"Pakai pupuk organik itu enggak ribet, baik itu cair atau padat. Kita bisa pakai limbah rumah tangga maupun hewan ternak. Grabag merupakan dataran tinggi, sekitar 700 meter di atas permukaan laut (mdpl), di mana banyak hewan ternak yang limbahnya tidak termanfaatkan dengan optimal," terang Fuad.

Hasil panen atau produk pertanian yang memakai pupuk organik pun dinilai lebih berkualitas, dan memiliki nilai jual yang baik di pasaran. Terlebih, beras organik kian diminati masyarakat saat ini.

Progres hasil panen terus meningkat sekitar 200 kilogram gabah per hektar, bahkan pernah mencapai puncak 9 ton per hektar.

Total lahan pertanian organik Gupon Sekarlangit mencapai luas 181 hektar tersebar di Kecamatan Grabag.

Tahun ini ada progres lahan organik seluas 300 hektare dan tahun 2023 seluas 600 hektare.

Mereka juga bermitra dengan petani di Kecamatan Sawangan dengan total luas lahan 430 hektare, Kecamatan Bandongan 210 hektare, dan Kecamatan Tempuran 60 hektare.

Baca juga: 550 Nelayan di Surabaya Akan Diajari Jadi Petani, Lahan Disiapkan oleh Pemkot

Fuad berujar, Gupon Sekarlangit Grabag mampu menyerap beras organik petani rata-rata 250-300 ton atau senilai omzet Rp 3,5 miliar per bulan.

Pasaran konsumen mereka sudah sampai ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Bandung, Semarang dan Yogyakarta.

Menurutnya, petani yang bergabung di Gupon Sekarlangit lebih mendapatkan kepastian harga dan penjualannya dibanding jika dijual ke tengkulak.

Fuad merinci, saat ini beberapa jenis beras organik yang dipasarkan antara lain IR 64 dengan harga Rp 13.000 per kilogram, Mentik Wangi Susu Rp 15.000 per kilogram, Beras Merah Rp 13.500 per kilogram dan Beras Hitam Rp 20.000 per kilogram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com