Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Petani Digital, Kominfo Pasang Sensor Tanah dan Cuaca di Lombok Tengah

Kompas.com - 04/11/2021, 19:30 WIB
Idham Khalid,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) melakukan pemanfaatan teknologi digital guna mengembangkan sektor produksi di bidang pertanian.

Melalui Direktorat Ekonomi Digital, Kominfo membangun fasilitas teknologi berupa sensor tanah dan cuaca.

Salah satunya pilot project teknologi tersebut berlokasi di Desa Bilebante, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat yang sudah berlangsung sejak pertengahan tahun 2021.

Adapun pemanfaatan alat teknologi sensor tanah dan cuaca ini dapat digunakan para petani dalam mengambil keputusan terhadap rencana maupun penindakan terhadap kondisi tanaman pertanian.

Baca juga: Jadi Tersangka Korupsi, Mantan Direktur RSUD Lombok Utara Kembalikan Uang Rp 100 Juta

Diketahui, sensor cuaca tersebut dapat membaca suhu udara, curah hujan dan lainnya.

Sementara, untuk alat teknologi sensor tanah dapat memberikan parameter di antaranya kelembapan tanah, suhu tanah, dan PH tanah.

"Manfaatnya adalah para petani itu bisa berbudidaya pertanian dengan menggunakan alat teknologi, seperti sensor cuaca, yang berfungsi untuk menentukan iklim cuaca, suhu, arah angin, kecepatan angin, cuaca hari ini, kemudian sensor tanah membaca unsur hara yang terdapat di dalam tanah," kata Koordinator Inisiatif Digital Sektor Strategis l Kominfo, Wijayanto saat menghadiri panen raya di Desa Bilebante, Kamis (4/11/2021).

Wijayanto menuturkan, cara kerja alat teknologi tersebut dipasangkan di daerah pertanian.

Kemudian, para petani dapat berkonsultasi menggunakan aplikasi di ponsel pintar Android, yang di dalamnya terdapat fitur menu untuk melaporkan kondisi pertanian.

"Sensor ini mengirimkan data ke pada kami di Jakarta, dan dari sana kami sampaikan rekomendasinya ke handphone-nya si petani, komoditas apa yang harus ditanam," kata Wijayanto.

Wijayanto menyebutkan dengan adanya pemanfaatan teknologi di sektor pertanian ini dapat memberikan hasil yang maksimal dan efesien menghemat biaya produksi.

"Selama ini kan tanpa teknologi pokoknya saya kasih pupuk yang banyak, otomatis tanamannya subur enggak juga gitu. Ya kita kalau ingat, kalau makanan enak, makanya tidak harus berlebihan, sama halnya dengan di pertanian, pupuknya harus diatur, kadar airnya," kata Wijayanto.

Wijayanto menuturkan, memang saat ini pihaknya masih belum mengetahui perbedaan hasil pertanian yang menggunakan teknologi tersebut dengan teknologi pertanian konvensional, karena baru awal melakukan pemanenan di Desa Bilebante.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Regional
Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Pengelola Pelabuhan

Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Pengelola Pelabuhan

Regional
Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Regional
Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Regional
Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Regional
Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Regional
Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Regional
Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Regional
Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Regional
Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Regional
Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Regional
Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com