Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda, Pelajar di Banyumas Ikuti Lomba Kreasi Mendoan

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swagaya 2 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar lomba kreasi membuat mendoan yang diikuti seluruh siswanya, Rabu (10/11/2021).

Lomba itu sebagai upaya untuk melestarikan makanan khas Banyumas, mendoan setelah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia.

Adelia, siswi kelas X SMK Swagaya 2 yang mengikuti lomba tersebut mengaku, sangat bangga mendoan ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda.

"Saya sebagai siswi sangat bangga tentunya, saya bisa menampilkan warisan budaya tak benda ini," kata Adelia di sela membuat mendoan, Rabu.

Baca juga: Tempe Mendoan Banyumas Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Hal senada disampaikan Ade Saputri, siswi kelas IX. Ia mengaku bangga makanan yang sangat familier bagi warga Banyumas itu ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda.

"Saya sudah terbiasa membuat mendoan, pernah jualan mendoan juga. Saya bisa membuat mendoan diajari orangtua," ujar Ade.

Sementara itu, Kepala SMK Swagaya 2, Veronica Rahayu mengatakan, lomba tersebut digelar untuk lebih mengenalkan mendoan kepada masyarakat luas.

"Tujuannya agar anak-anak berkreasi agar lebih mengenalkan mendoan kepada masyarakat. Image masyarakat kalau menyebut mendoan pasti Banyumas," kata Veronica.

Baca juga: Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Ini Makna dan Sejarah Tempe Mendoan

Lomba tersebut, kata Veronica, diikuti perwakilan dari seluruh kelas agar tidak terjadi kerumunan karena masih pandemi Covid-19.

Adapun penilaian dalam lomba tersebut antara lain meliputi cara pembuatan, rasa, dan tampilan penyajian.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi menetapkan tempe mendoan menjadi warisan budaya tak benda (WBTb) Indonesia.

Keputusan tersebut ditetapkan dalam sidang Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun 2021 di Jakarta, Jumat (29/10/2021).