Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Terjang Dua Kecamatan di Cianjur, 45 Hektare Sawah Terendam

Kompas.com - 08/11/2021, 22:17 WIB
I Kadek Wira Aditya

Editor

Sumber Antara

CIANJUR, KOMPAS.com - Puluhan hektare sawah di Kabupaten Cianjur terendam banjir.

Hal itu akibat tanggul irigasi yang jebol setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Minggu (7/11/2021).

Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo mengatakan, sawah yang terendam banjir terdapat di dua daerah, yaitu Kecamatan Sukaluyu dan Karangtengah

Baca juga: Banjir Terjang Puluhan Rumah di Cianjur, Warga Diungsikan

"Tidak hanya sawah, banjir juga merendam puluhan rumah warga, beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka akibat banjir yang melanda Sukaluyu dan Karangtengah sejak Minggu malam," ungkapnya dikutip dari Antara, Senin (8/11/2021).

Ia mengatakan, hujan deras dengan intensitas cukup lama, membuat tanggul irigasi yang membentang di dua kecamatan tersebut jebol dan merendam 35 hektare sawah.

Adapun daerahnya terletak di Desa Sukasirna dan Desa Ciherang di Kecamatan Karangtengah, seluas 25 hektare, serta di Desa Sindangraja, Kecamatan Sukaluyu, seluas 10 hektare.

Baca juga: BPBD: Cianjur Merupakan Etalase Bencana, Warganya Harus Harmonis dengan Alam

Sawah tersebut mengalami rusak berat terendam banjir dengan kondisi sebagian besar baru ditanami padi dan hanya sebagian kecil yang tinggal panen.

Pihaknya kini melakukan pencegahan usai kejadian tersebut.

"Kami langsung berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa untuk melakukan pemasangan bronjong besi di lokasi tanggul jebol, bersama warga dibantu anggota gabungan dari TNI-Polri. Upaya tersebut sebagai langkah antisipasi banjir susulan," ujarnya.

Ia juga mengatakan sebanyak 45 rumah di tiga desa di Kecamatan Karangtengah dan Sukaluyu terendam banjir dengan setinggi paha orang dewasa dan 90 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat aman dan menjelang siang sudah kembali ke rumah.

"Kami mengimbau warga untuk tetap waspada bencana dan segera mengungsi jika melihat debit air kembali naik, sehingga menggenangi perkampungan. Petugas dan Relawan Tangguh Bencana (Retana) tetap disiagakan untuk mengawasi dan mengevakuasi warga jika banjir kembali terjadi," katanya.

Sementera itu, Rahmat (62) tokoh masyarakat Desa Sukasirna mengatakan, akibat kejadian tersebut warga setempat diperkirakan mengalami kerugian hingga ratusan juta.

"Ini banjir yang cukup besar dan datang tiba-tiba, selama ini tidak pernah sampai merendam perkampungan. Kalau dihitung total kerugian mencapai ratusan juta rupiah karena sawah yang terendam seluas 25 hektare," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Regional
Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Regional
Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Regional
Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Regional
Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Regional
Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Regional
Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Regional
Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Regional
Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Regional
Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Regional
Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Regional
Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Regional
Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu 'Bres'

Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu "Bres"

Regional
Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Regional
Penimbun Solar Subsidi Ditangkap Saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Penimbun Solar Subsidi Ditangkap Saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com