Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Depresi Tak Lolos PPPK, Guru Honorer di Lombok Tengah Tewas Gantung Diri

Kompas.com - 17/10/2021, 14:10 WIB
Idham Khalid,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Seorang guru honorer berinisial S (46), warga Desa Murbaya, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) ditemukan tewas gantung diri di ruang tamu rumahnya, Minggu (17/10/2021).

Kapolsek Pringgarata Iptu Derpin Hutabarat menyampaikan, korban bunuh diri diduga depresi, salah satunya karena tidak lolos tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

"Dari keterangan suaminya bahwa korban mengalami depresi akibat banyaknya permasalahan yang dihadapi, seperti ingin mendirikan toko, sering mengikuti tes PPPK namun tidak lulus," kata Derpin dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

Baca juga: Debat dengan Risma, Mahasiswa: Kita Sampaikan Kondisi Sengkarut Bansos di Lombok Timur

Disampaikan Derpin, korban sering minum obat-obatan yang di beli secara online untuk mengatasi persoalannya tersebut. 

"Korban sering mengonsumsi obat yang dibeli secara online, serta sering terjatuh dari atas kendaraan," kata Derpin.

Kejadian bunuh diri tersebut, menurut Derpin, diketahui oleh sang anak yang melihat ibunya tergantung di ruang tamu dan kemudian memberitahukan warga setempat.

Mengetahui peristiwa tersebut para warga menghubungi Kepolisian Sektor Pringgarata.

Setelah melakukan olah TKP, pihak Polsek selanjutnya menurunkan jenazah dan kemudian dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak UPTD Puskesmas Pringgarata.

Baca juga: Polda NTB Studi Banding ke Italia soal Pengelolaan Pengamanan Sirkuit Mandalika

Dari hasil pemeriksaan, pihak Puskesmas Pringgarata menemukan kotoran di bagian paha kiri.

Korban diperkirakan meninggal dunia kurang dari dua jam yang ditandai dengan belum terjadinya kaku pada mayat maupun tidak ditemukan adanya lebam.

Dari peristiwa tersebut, pihak keluarga korban tidak ingin melakukan autopsi dan menganggap bahwa peristiwa tersebut merupakan musibah.

"Suami maupun keluarga korban, menerima kejadian tersebut sebagai suatu musibah, serta menolak untuk dilakukan autopsi," jelas Derpin.

Baca juga: Tak Terima Putusan MA dan Mengancam dengan Senjata, 3 Pria di Lombok Tengah Ditangkap

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com