Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul 3 Klaster Baru Covid-19 di DIY, Sultan HB X: Kita Tidak Boleh Lelah, Pandemi Belum Berakhir

Kompas.com - 15/10/2021, 13:19 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Klaster penularan Covid-19 kembali ditemukan di dua kabupaten di DIY yakni Bantul dan Gunungkidul dengan jumlah 3 klaster.

Pertama klaster jenguk orang sakit di Bantul, klaster senam di Bantul, dan klaster pondok pesantren di Gunungkidul.

Terkait hal ini, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengimbau masyarakat untuk tidak pernah lelah dalam menghadapi Covid-19, terutama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.

"Kita akan jaga, tetapi kalau masyarakat lelah kita (pemerintah) juga lelah terus gimana. Tapi sebenarnya kita tidak boleh lelah pandemi masih belum berakhir," kata Sultan HB X saat ditemui di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: Berawal Santri Anosmia, Belasan Penghuni Ponpes Gunungkidul Positif Covid-19

Sultan berharap, munculnya 3 klaster baru di dua kabupaten bukan dampak dari dilonggarkannya aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.

Mengingat saat ini ada 7 destinasi wisata yang sudah mulai di buka di DIY.

"Saya sudah bilang dari kemarin, kita ini masih fluktuatif. Semoga saja bukan karena mulai dibukanya tempat wisata tetapi ini proporsional," kata dia.

"Kita ngayem ayemi awak e dewe (menenangkan diri sendiri), karena kita tidak bisa identifikasi klaster ini karena dibukanya pariwisata atau tidak," tambah Sultan HB X.

Baca juga: PTM Jalan Terus meski Ada Klaster Covid-19 di Sekolah, Bupati Wonogiri: Tidak Sepakat

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gununungkidul, DI Yogyakarta menjelaskan, 17 orang penghuni Pondok Pesantren (ponpes) An Nur Kapanewon Karangmojo positif Covid-19 ketahuan dari santri yang kehilangan penciuman atau anosmia.

"Untuk kasus klaster Pondok Pesantren An Nur Karangmojo berawal dari 30 September ada informasi Puskesmas Ponjong 2 kepada Puskesmas Karangmojo 1 bila ada santri di ponpes tersebut berobat dengan keluhan anosmia," kata Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (14/10/2021).

Dijelaskannya, pihak medis langsung melakukan tracing kepada kontak erat yang bersangkutan.

Semuanya dilakukan swab PCR, dan hasilnya 17 orang penghuni ponpes terkonfirmasi positif.

"Sementara kegiatan belajar mengajar distop," kata Dewi.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Bambanglipuro Tarsisius Glory menyampaikan, hasil tracing dilakukan terhadap kontak erat 9 orang yang terkonfirmasi positif.

Diketahui ada 13 orang yang langsung menjalani swab PCR, dan hasilnya ada lima orang yang terkonfirmasi positif.

"Sehingga total kasus klaster senam menjadi 14 orang," ucap Glory saat dihubungi wartawan, Kamis (14/10/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com