Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Pandemi Covid-19, RSLI Surabaya Akan Jadi RS Pusat Otak, Jantung, dan Kanker

Kompas.com - 14/10/2021, 16:49 WIB
Ghinan Salman,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Lebih dari dua pekan Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, Jawa Timur, nol pasien Covid-19.

Dengan kasus Covid-19 yang terus melandai, pihak Kementerian Kesehatan berencana mengubah RSLI menjadi Rumah Sakit Pusat Otak, Jantung, dan Kanker (RS Pusat OJK).

Rencana tersebut diungkapkan Advisor Menteri Kesehatan untuk Rumah Sakit, Prof Nizar Yamanie, saat berkunjung ke Surabaya, Kamis (14/10/2021).

Baca juga: Satgas Covid-19 Surabaya Jaring 24.000 Pelanggar Prokes, Denda Terkumpul Rp 3,7 Miliar

Ia mengungkapkan beberapa pertimbangan yang menjadi penguat untuk segera merealisasikan RS Pusat OJK di lahan yang digunakan RSLI saat ini.

"Selama ini masih banyak orang memilih berobat ke luar negeri, padahal itu berdampak pada larinya dana hingga triliunan rupiah keluar Indonesia," kata Nizar di Surabaya, Kamis.

Nizar menuturkan, lahan yang digunakan RSLI sebelumnya adalah RS Khusus Penyakit Kulit dan Kelamin yang ditutup pada 2006 dan dijadikan Museum Kesehatan di Jalan Indrapura No.17 Surabaya.

Lahan yang digunakan itu sendiri merupakan aset Kemenkes.

Dengan luas 54.000 meter persegi, gedung yang dibangun pada tahun 1954 ini dinilai sangat layak dan representatif untuk dijadikan RS Pusat OJK.

"Kawasan tersebut akan dibangun rumah sakit yang langsung ditangani Kementerian Kesehatan (RS Pusat), termasuk semua pendanaannya, dengan tetap mempertahankan kearifan lokal, termasuk mempertahankan beberapa bangunan yang telah ditetapkan menjadi cagar budaya," ucap Nizar.

Ia menilai, ketahanan kesehatan nasional perlu ditingkatkan, termasuk di Jawa Timur sebagai tempat rujukan layanan kesehatan di Indonesia bagian timur.

Baca juga: APBD Surabaya 2022, Pemkot Fasilitasi Program Promosi dan Pemasaran 5.220 Usaha Mikro

RS Pusat OJK juga diperlukan guna meningkatkan budaya kerja penanganan pasien hingga berkelas internasional.

"Dengan mewujudkan RS Pusat OJK ini, diharapkan layanan penangan penderita gangguan kesehatan pada otak, jantung, maupun penderita kanker khususnya di Jatim dan Indonesia timur dapat dilayani dengan baik dan putaran alokasi dana kesehatan tidak lari ke luar negeri," ucap Nizar.

Ia memastikan bahwa layanan RS Pusat OJK ini nantinya berkelas internasional. Namun, tetap merangkul dan melayani masyarakat luas sebagai rujukan tertinggi untuk para pasien peserta BPJS.

Didukung Pihak RSLI

Penanggung jawab RSLI Surabaya Samsulhadi mendukung rencana Kemenkes untuk pendirian RS Pusat OJK.

Pada kesempatan itu, ia juga menjelaskan, penanganan para pasien Covid-19 di RSLI melalui konsep sederhana "be happy" , yakni dengan monitoring ketat dan upaya peningkatan imunitas melalui suasana senang dan asupan makanan bergizi.

Baca juga: Pria Ini Cabuli 2 Anak di Bawah Umur, Dilakukan di Sekitar Tempat Ibadah di Surabaya

Dengan demikian, para pasien dapat sembuh dan kembali ke masyarakat dengan tenang melalui peran relawan pendamping yang mengawal hingga mereka menyelesaikan isolasi tambahan di rumah.

Hingga saat ini, kata Samsulhadi, RSLI masih zero pasien dengan jumlah total pasien covid-19 yang sudah dilayani sebanyak 10.670 orang.

"Dengan sistem yang terbangun dengan baik, RSLI ini telah terbukti memberikan pelayanan yang humanis pada para pasien. Untuk itu, kami yakin para nakes dan personel RSLI ini nantinya siap untuk mengisi formasi di RS Pusat Otak, Jantung, dan Kanker apabila nantinya dioperasikan," tutur Samsulhadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com