Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Uang Palsu Rp 3,8 Miliar, Begini Cara Membedakannya dengan Uang Asli Menurut BI Jatim...

Kompas.com - 08/10/2021, 14:38 WIB
Muchlis,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi menangkap sindikat pembuat dan pengedar uang palsu di Jawa Timur. Barang bukti uang palsu yang disita mencapai Rp 3,8 miliar.

Kepala Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Imam Subarkah menyebut, uang sebesar Rp 3,8 miliar yang disita Polda Jatim itu termasuk kualitas rendah.

Imam menjelaskan, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk membedakan uang asli dan palsu. Seperti melihat kecerahan warna, tanda gambar air, dan benang pengaman.

"Kemudian, tekstur permukaan kertas, kualitas dari jenis kertas yang digunakan, hingga teknis atau metode pencetakannya," kata Imam saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (8/10/2021).

Imam menyebut, tak menutup kemungkinan uang palsu yang dibuat para pelaku telah beredar di masyarakat. Cara yang paling gampang mengenali uang palsu adalah dari bahannya.

Baca juga: Cetak dan Edarkan Uang Palsu Senilai Rp 3,8 Miliar, 5 Pelaku Dibekuk Polisi

Menurut Imam, uang palsu yang ditangkap dari para pelaku di Jatim itu dibuat dari kertas berkualitas rendah. Bahan dasar uang palsu itu menggunakan kertas buram yang biasa digunakan untuk aktivitas administrasi perkantoran.

"Bahan kertas uang yang asli memiliki tanda khusus untuk bahan uang," ujar dia.

Faktor kedua yang harus dilihat adalah warna uang. Uang asli, kata Imam, cenderung tampak lebih terang.

Uang palsu yang dibuat sindikat itu cenderung buram, meski memiliki kategori warna yang sama dengan uang kertas pecahan Rp 100.000.

"Karena letak cetak tintanya. Uang dicetak ini cenderung lebih buram dibandingkan uang asli yang lebih terang," ungkapnya.

Lalu, masyarakat juga bisa memerhatikan kualitas tekstur uang tersebut. Uang palsu cenderung memiliki tekstur halus karena dipengaruhi jenis kertas yang digunakan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com