Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor di Melawi Kalbar, Sebuah Gereja dan 4 Rumah Penduduk Tertimbun

Kompas.com - 03/10/2021, 19:36 WIB
Hendra Cipta,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MELAWI, KOMPAS.com – Bencana longsor yang terjadi Desa Lihai, Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), menimbun Gereja Katolik Santa Luisa beserta empat rumah warga.

Kepala Urusan (Paur) Humas Polres Melawi, Bripka Arbain mengatakan, bencana longsor terjadi Jumat (1/10/2021) pukul 21.00 dan 23.00 WIB.

Dijelaskan Arbain, awalnya, longsor menimbun sebagian rumah milik Singgah, Veranti, Maman Efendi, dan mengenai Gereja Katolik Santa Luisa Desa Lihai.

Baca juga: Sebuah Rumah Tertimbun Longsor di Cianjur, Penghuni Selamat

Kemudian longsor kedua terjadi sekitar pukul 23.00 WIB dan menimbun rumah Makerius Suprianto.

“Diduga longsor terjadi karena tingginya curah hujan,” kata Arbain dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/10/2021).

Menurut Arbain, pihaknya bersama Camat Menukung telah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian.

“Para korban yang masih mendiami rumah diimbau segera pindah ke tempat penampung yang sediakan oleh pihak desa. Karena kemungkinkan berpotensi terjadi longsor susulan apabila terjadi hujan kembali,” ujar Arbain.

Baca juga: Longsor di Padang Pariaman, 3 Orang Tewas dan 4 Hilang

Arbain menerangkan, berdasarkan keterangan warga, pada saat kejadian longsor, tengah hujan dengan intensitas tinggi pada malam sampai pagi hari.

Diketahui, rumah warga tersebut lokasinya berada di kaki bukit desa setempat.

“Dari 4 rumah, total ada 7 kepala keluarga yang terdampak longsor. Tidak ada korban jiwa, kerugian materil sekitar Rp 300 juta,” ungkap Arbain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com