Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Karawang Masuk Kabupaten dengan Kemiskinan Ekstrem, Bupati Cellica: Datanya Tak seperti Itu

Kompas.com - 01/10/2021, 16:47 WIB
Farida Farhan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com-Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana meragukan data kemiskinan ekstrem di 25 desa di Karawang yang disampaikan pemerintah pusat.

"Data yang sebenarnya tidak seperti itu," kata Cellica kepada Kompas.com di Gedung Galery Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, Jumat (1/10/2021).

Baca juga: 5 Kecamatan di Lamongan Jadi Prioritas Penanganan Kemiskinan Ekstrem

Cellica mengaku baru saja mengumpulkan 25 kepala desa yang wilayahnya masuk dalam daftar warga miskin ekstrem. Mayoritas desa berada di pesisir utara Karawang.

Baca juga: Wapres Targetkan Angka Kemiskinan Ekstrem di Indonesia Tuntas 2024

Mereka dikumpulkan lantaran dianggap lebih mengetahui kondisi di lapangan.

Hasilnya, para kepala desa tersebut meragukan data kemiskinan yang disampaikan pemerintah pusat.

Mereka menyebut jumlah warga miskin tak sebanyak yang disampaikan.

"Ada (kemiskinan ekstrem), tapi sebanyak itu," ujar Cellica.

Berdasarkan data pemerintah pusat, kemiskinan ekstrem di Kabupaten Karawang mencapai 4,51 persen.

Jumlah warga yang masuk penduduk miskin ekstrem berjumlah 106.780 warga.

Jika dibagi 25, maka masing-masing desa rata-rata warga yang miskin ekstrem ada 4.200.

Untuk memvalidasi data, seluruh kades diminta mendata ulang tingkat perekonomian penduduknya.

"Nanti kita sinkronisasi dengan data BPS di minggu depan. Data akan turun minggu depan. Kita belum tahu yang dimaksud sekian ribu orang itu, mana data cpclnya nanti kita sinkronkan dengan data (Pemkab Karawang)," terang dia.

Jika data ternyata cocok, maka Pemkab Karawang akan melakukan intervensi ke 25 desa itu. Misalnya bantuan program pengentasan kemiskinan atau bantuan lain.

"Kita sudah membentuk tim khusus agar bantuan yang diberikan sesuai kebutuhan. Misalnya daerah peternakan tidak mungkin diberikan bantuan pertanian," ujar Cellica.

Cellica mengatakan, dengan diungkapnya data kemiskinan ekstrem tersebut, menguntungkan 25 desa itu lantaran masyarakatnya menjadi lebih diperhatikan.

Efek pandemi Covid-19

Cellica mengungkapkan, tingkat kemiskinan naik 0,8 persen. Salah satu penyebabnya efek dari pandemi Covid-19. Namun ia menyebut angka tersebut masih terkontrol.

"Ini buat kepentingan daerah, enggak ada masalah kalau kami. Justru kita memperbaiki," ujar dia.

Hal senada disampaikan Kepala Desa Jatimulya, Kecamatan Pedes, Ato Purtoni.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heboh Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Dituduh Aniaya Pelaku

Heboh Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Dituduh Aniaya Pelaku

Regional
Dandan Riza Wardana Maju Pilkada Bandung 2024, Diusung Atalia Praratya dan Tokoh Jabar

Dandan Riza Wardana Maju Pilkada Bandung 2024, Diusung Atalia Praratya dan Tokoh Jabar

Regional
Gelar Aksi 'May Day', Buruh di Brebes Keluhkan Besaran Gaji sampai Lampu Jalan

Gelar Aksi "May Day", Buruh di Brebes Keluhkan Besaran Gaji sampai Lampu Jalan

Regional
Pembangunan Zona Hijau di Candi Borobudur Dimulai, Tempat Parkir Ditutup

Pembangunan Zona Hijau di Candi Borobudur Dimulai, Tempat Parkir Ditutup

Regional
Pencarian Warga Serang Lompat ke Laut Dihentikan

Pencarian Warga Serang Lompat ke Laut Dihentikan

Regional
Eks Wali Kota Semarang akan Maju Pilkada 2024 lewat PKB

Eks Wali Kota Semarang akan Maju Pilkada 2024 lewat PKB

Regional
Kebakaran Gudang BBM di Lampung, Api Sempat Menyambar Mobil Pemadam

Kebakaran Gudang BBM di Lampung, Api Sempat Menyambar Mobil Pemadam

Regional
Heboh Perampokan Klinik Kecantikan di Padang, Hoaks untuk Konten Medsos

Heboh Perampokan Klinik Kecantikan di Padang, Hoaks untuk Konten Medsos

Regional
Jadi Bakal Calon Gubernur Banten, Dimyati Janji Gratiskan Pendidikan TK sampai S3

Jadi Bakal Calon Gubernur Banten, Dimyati Janji Gratiskan Pendidikan TK sampai S3

Regional
Suami di Bogor Pukul Istri Usai Disusul dan Disuruh Pulang Saat Nongkrong

Suami di Bogor Pukul Istri Usai Disusul dan Disuruh Pulang Saat Nongkrong

Regional
Duel Berujung Maut Dua Pria di Bogor, Korban Dianiaya Sempat Minta Tolong Warga

Duel Berujung Maut Dua Pria di Bogor, Korban Dianiaya Sempat Minta Tolong Warga

Regional
Presiden Jokowi Akan Panen Raya Jagung di Sumbawa, 710 Personel Keamanan Disiagakan

Presiden Jokowi Akan Panen Raya Jagung di Sumbawa, 710 Personel Keamanan Disiagakan

Regional
Buruh Semarang Mengeluh 'Terlindas' Gaji Rendah dan Tingginya Biaya Pendidikan Anak

Buruh Semarang Mengeluh "Terlindas" Gaji Rendah dan Tingginya Biaya Pendidikan Anak

Regional
Anak Punk Tewas Terlindas Saat Cegat Truk di Magelang

Anak Punk Tewas Terlindas Saat Cegat Truk di Magelang

Regional
KKB Bakar Gedung SD di Intan Jaya

KKB Bakar Gedung SD di Intan Jaya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com