Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Karawang Masuk Kabupaten dengan Kemiskinan Ekstrem, Bupati Cellica: Datanya Tak seperti Itu

Kompas.com - 01/10/2021, 16:47 WIB
Farida Farhan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

 

Di desanya sekitar 60 karyawan pabrik dan 200 buruh non pabrik terkena pemutusan hubungan kerja efek dari pandemi.

Sedangkan jumlah penduduk Desa Jatimulya 11.000 orang dengan 2.500 kepala keluarga. Jumlah rumah bilik 130 unit dan yang nyaris roboh tiga unit.

"Kategori miskin parah 300 KK, yang tidak punya pekerjaan tetap, serabutan," kata Ato.

Ato menyebutkan di desanya ada satu dusun yang hanya terdapat sumur berair tawar.

Sedangkan sumur lainnya berair asin, meskipun dusun itu letaknya sekitar tujuh kilometer dari pantai. Sumur itu dipakai berbarengan oleh warga dari 500 KK.

"Saya ingin membuat sumur untuk dipakai warga bareng-bareng. Tanahnya sudah ada, ada warga yang menghibahkan, tinggal sumurnya," ungkap dia.

Di desa Ato ada delapan bank emok yang masuk. Jika uang pinjaman digunakan untuk usaha, cukup membantu perekonomian.

Namun, sebagian warga menggunakan uang tersebut untuk makan sehari - hari atau membeli kebutuhan yang bersifat konsumtif.

Sehingga saat waktunya mengembalikan, warga tak mampu membayar.

"Yang meminjam 50 persen pedagang warung kecil. Yang 50 persen lagi ibu rumah tangga yang suaminya bekerja. Namun, akhir-akhir ini diberhentikan dari tempat bekerja sehingga masih mempunyai uang di koperasi," kata dia.

Namun, akhir-akhir ini, sebuah bank daerah meluncurkan program mesra yang meminjamkan uang tanpa bunga.

"Salah satunya untuk menanggulangi agar masyarakat tidak semuanya mengambil dari koperasi (bank emok)," ungkap dia.

Sementara, Kepala Desa Pasirjaya Kecamatan Cilamaya Kulon Abdul Hakim menyebut data kemiskinan di desanya mencapai angka 4.000 keluarga.

"Memang ada (miskin ekstrem), tapi seberapa persennya," ujar dia.

Ia mengatakan, mayoritas penduduk Desa Pasirjaya petani, ada juga nelayan. Misalnya di Dusun Tanjungbaru.

"Selain itu, di Tanjungbaru mengandalkan pariwisata. Meski pengunjung menurun," ungkap dia.

Abdul mengaku tak masalah dengan data kemiskinan ekstrem yang dikeluarkan pemerintah. Menurutnya, itu sebagai upaya pemerintah menanggulangi kemiskinan.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah pusat menargetkan kemiskinan ekstrem di Indonesia akan hilang atau menjadi 0 persen pada 2024.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan 4 persen dari populasi penduduk Indonesia, atau sekitar 10 juta penduduk masuk dalam kategori miskin ekstrem.

 

Dikutip dari Antara, ada tujuh provinsi yang menjadi prioritas penyelesaian kemiskinan ekstrem di 2021, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, dan Papua Barat.

Dari ketujuh provinsi tersebut, dipilih masing-masing lima kabupaten dan kota, sehingga seluruhnya berjumlah 35 kabupaten dan kota sebagai representasi 20 persen dari total miskin ekstrem secara nasional.

Adapun total penduduk miskin ekstrem di lima kabupaten prioritas di Jawa Barat berjumlah 460.327 jiwa, dengan total rumah tangga miskin ekstrem berjumlah 107.560 rumah tangga.

Lima kabupaten yang menjadi prioritas penyelesaian kemiskinan ekstrem di Jabar ialah Cianjur (90.480 jiwa), Bandung (93.480 jiwa), Kuningan (69.090 jiwa), Indramayu (106.690 jiwa), dan Karawang (106.780 jiwa).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com