Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Dinkes Yogyakarta soal Vaksinasi Massal di XT Square Timbulkan Kerumunan

Kompas.com - 17/09/2021, 14:44 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Antrean mengular menyebabkan kerumunan saat vaksinasi Covid-19 massal di XT Square, Kota Yogyakarta

Terkait itu Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menjelaskan antrean terjadi karena vaksinasi pada dosis pertama selama tiga hari, sedangkan untuk dosis kedua digabung menjadi satu hari.

Kasi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu menyampaikan, dilakukannya penggabungan vaksinasi yang pada dosis pertama dilakukan selama tiga hari menjadi satu hari, bertujuan untuk melakukan efisiensi waktu.

"Ini untuk efektivitas sarana prasarana, dan sumber daya manusia karena dilakukan tiga hari dan satu hari itu sama. Sehingga kita jadikan satu," jelas Endang saat ditemui di lokasi vaksinasi, Jumat (17/9/2021).

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Massal di XT Square Yogyakarta Timbulkan Kerumunan

Jika vaksinasi bisa dilakukan satu hari pihaknya bisa leluasa untuk memikirkan langkah selanjutnya apa yang harus dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.

"Kita bisa mikir yang lain misalnya melakukan penyisiran siapa yang belum dapat vaksin," imbuh Endang.

Ia tidak menampik, kalau pada hari ini saat melakukan vaksinasi terjadi penumpukan antrean terutama pada saat pagi hari.

Pihaknya telah berusaha semaksimal mungkin untuk tidak terjadi penumpukan antrean.

"Mudah-mudahan lancar bisa selesai, mungkin karena pada aplikasi tidak dicantumkan jamnya," kata dia.

Baca juga: Timbulkan Kerumunan, Acara Musik Campursari di Ponorogo Dibubarkan Polisi

Untuk jumlah peserta pada hari ini menurut dia mencapai 2.000 peserta, jumlah ini merupakan dua kali lipat jika dibanding dengan vaksinasi sebelumnya di XT Square.

"Biasanya kan tidak digabung, sementara petugas juga masih bisa diatasi. Ramai tapi mandali, vaksinator ada sebanyak 10 tim, satu tim paling tidak 3 orang," jelas Endang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akses ke TPA Jatibarang Semarang Diperketat, Dilarang Bawa Korek Api

Akses ke TPA Jatibarang Semarang Diperketat, Dilarang Bawa Korek Api

Regional
1 Korban Banjir Bandang di OKU Ditemukan Tewas Tersangkut di Kayu

1 Korban Banjir Bandang di OKU Ditemukan Tewas Tersangkut di Kayu

Regional
Sinyal Duet Gerindra dan PKB di Pilkada Jateng 2024 Menguat, Apa Indikasinya?

Sinyal Duet Gerindra dan PKB di Pilkada Jateng 2024 Menguat, Apa Indikasinya?

Regional
7.800 Ekor Anjing di Sikka Sudah Disuntik Vaksin, Pemkab Sebut Capaian Masih Rendah

7.800 Ekor Anjing di Sikka Sudah Disuntik Vaksin, Pemkab Sebut Capaian Masih Rendah

Regional
Danau Kelimutu Berubah Warna, Pengunjung Diimbau Waspada Gas Beracun

Danau Kelimutu Berubah Warna, Pengunjung Diimbau Waspada Gas Beracun

Regional
Pilkada Kota Semarang, Ita dan Ade Bhakti Penjajakan ke Gerindra

Pilkada Kota Semarang, Ita dan Ade Bhakti Penjajakan ke Gerindra

Regional
Update Daftar Cawali-Cawawali Solo dari PDI-P, Siapa Saja Mereka?

Update Daftar Cawali-Cawawali Solo dari PDI-P, Siapa Saja Mereka?

Regional
Pemprov Jateng Evaluasi Larangan Pungutan di Sekolah, Alasannya Banyak Orangtua Siswa Ingin Menyumbang

Pemprov Jateng Evaluasi Larangan Pungutan di Sekolah, Alasannya Banyak Orangtua Siswa Ingin Menyumbang

Regional
10 Ha Lahan Pemda Sumbar di Tanah Datar Jadi Titik Relokasi Korban Banjir

10 Ha Lahan Pemda Sumbar di Tanah Datar Jadi Titik Relokasi Korban Banjir

Regional
'Ngopi' Bareng, Ade Bhakti Bocorkan Obrolannya dengan Gibran

"Ngopi" Bareng, Ade Bhakti Bocorkan Obrolannya dengan Gibran

Regional
Polisi di Ambon Sita 540 Liter Miras Saat Razia di Kapal

Polisi di Ambon Sita 540 Liter Miras Saat Razia di Kapal

Regional
Gerindra Buka Peluang Koalisi Indonesia Maju Berlanjut pada Pilkada Banyumas

Gerindra Buka Peluang Koalisi Indonesia Maju Berlanjut pada Pilkada Banyumas

Regional
Cari Sampah, Pemulung Asal Semarang Temukan Mayat Bayi di Tong Sampah

Cari Sampah, Pemulung Asal Semarang Temukan Mayat Bayi di Tong Sampah

Regional
AC Tak Berfungsi, Pesawat Garuda Angkut Jemaah Haji Makassar 'Delay' 6 Jam

AC Tak Berfungsi, Pesawat Garuda Angkut Jemaah Haji Makassar "Delay" 6 Jam

Regional
Pasangan Remaja di Simalungun 2 Kali Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap

Pasangan Remaja di Simalungun 2 Kali Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com