Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeritan Peternak Ayam di Kendal: Ibaratnya Ayam Sekarang Makannya BPKB dan Sertifikat

Kompas.com - 16/09/2021, 17:40 WIB
Slamet Priyatin,
Khairina

Tim Redaksi

 

KENDAL, KOMPAS.com-Peternak ayam di Kabupaten Kendal Jawa Tengah mengeluhkan rendahnya harga telur dan tingginya pakan ayam.

Menurut Ketua Paguyuban Peternak Ayam Kabupaten Kendal Suwardi, akibat dari rendahnya harga telur dan tingginya pakan ayam, banyak peternak yang bangkrut.

Banyak peternak ayam yang terpaksa harus mengurangi jumlah ayam ternaknya, utang ke bank, dan menjual aset berharga.

“Ibaratnya, ayam sekarang makan sesama ayam, BPKB,sertifikat, tanah,  bahkan sapi, dan kayu. Sebab belinya lewat uang gadai,” kata Suwardi, Kamis ( 16/09/2021).

Baca juga: Polisi Ternyata Bujuk Peternak Ayam Jangan Aksi Bentang Poster ke Jokowi, Mengapa?

Suwardi, menjelaskan, harga telur ayam terjun menjadi Rp 15.000-16.000  per kilogram. Sedang harga ransum pabrik 6.300-6.800 dan jagung 5.850-6.000 rupiah per kilogram.

“Peternak bisa bertahan bila harga telur ayam on farm  Rp19.000-21.000 per kilogram, harga pakan ransum Rp 5.200-5.600 per kilogram, dan harga jagung Rp 4.500 per kilogram,” ujar Suwardi.

Suwardi berharap pemerintah bisa menyediakan pakan ternak dengan harga wajar, terutama produksi pabrikan serta memerhatikan ketercukupan jagung.

“Kami juga berharap, pemerintah bisa meningkatkan pergerakan pemuliaan ekonomi, agar serapan telur bisa meningkat, yaitu dengan kelonggaran PPKM,” tambah Suwardi.

Sama dengan Suwardi, peternak ayam dari Desa Krikil kecamatan Pageruyung Kendal, Darwati (60), mengaku resah akibat naiknya harga pakan ayam,terutama konsentrat yang mencapai  Rp 8.500 per kilogram dan harga jagung Rp 5.800 per kilogram.

Darwati yang menjadi peternak ayam petelur sekitar 20 tahun mengaku baru tahun 2021 ini mengalami keresahan akibat naiknya harga pakan ayam.

“Sedangkan harga telur di kandang Rp 15.800 per kilogram, sehingga pendapatan dan pengeluaran tidak seimbang. Kami tiap hari mengalami kerugian Rp 200.000 per 1000 ayam,” ujar Darwati. 

Darwati memohon kepada pemerintah supaya menentukan harga dasar telur Rp 20.000 per kilogram.

Sebab, apabila situasi tidak berubah sampai akhir bulan September, peternak ayam akan membuat aksi.

“Bila sampai akhir bulan ini keadaanya belum berubah, kelompok peternak ayam akan bersama-sama menghadap Bapak Bupati Kendal dengan membawa telur yang akan dibagikan kepada pengguna jalan di depan Alun-alun Kendal sebagai ungkapan kesedihan dan keprihatinan,” tambah Darwati.

Baca juga: Kami Tidak Hanya Mendukung Aksi Beliau, Kami Anggap Beliau Pahlawan bagi Peternak Ayam

Sementara itu, Sekretaris Dinas Peternakan dan Pangan Kendal Pandu Rapriat Rogojati mengatakan, harga telur setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Pada bulan - bulan tertentu mengalami penurunan, sesuai hukum ekonomi. Saat stok banyak, permintaan menurun, harga cenderung turun. 

“Pada saat harga telur mengalami penurunan sampai di bawah harga BEP, dikarenakan pada bulan Muharam atau bulan Sura jarang orang punya kerja sehingga permintaan turun drastis, diperparah ada kebijakan PPKM,” ujar Darwati.

Sampai hari ini sudah ada kenaikan harga telur. Harga di kandang dari harga awal Rp 15.600 per kilogram, sekarang mencapai Rp 16.800 mendekati harga BEP Rp 17.000 .

“Kepala Dinas sudah mengimbau kepada para karyawan, sudah melakukan aksi beli telur di peternak dengan harga Rp 17.000, sebanyak 250 kilogram untuk didistribusikan ke yayasan yatim piatu dan duafa, Mudah-mudahan merupakan wujud perhatian dari dinas untuk bisa meningkatkan harga yang saat ini sudah cenderung mengalami kenaikan,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com