PALEMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak 17 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan (Sumsel) diminta untuk waspada terhadap bencana lantaran saat ini telah memasuki musim hujan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, pada pertengahan September hingga awal Oktober 2021 ini wilayah Sumsel akan mulai diguyur hujan di seluruh titik.
Bahkan, puncak musim hujan di Sumsel diperkirakan berlangsung selama periode Februari-Maret 2022 mendatang.
Baca juga: Jatim Sering Mendung dan Hujan meski Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas 1 Palembang Wandyantolis mengatakan, musim hujan di Sumsel berlangsung lebih cepat satu dasarian atau 10 hari ke depan dibandingkan tahun lalu.
Saat ini, seluruh wilayah bagian barat Sumsel sudah terjadi hujan dengan intensitas sekitar 50 sampai 60 milimeter per dasarian.
Sementara, untuk wilayah timur sampai saat ini masih mengalami kemarau.
Baca juga: Jabar Masuk Musim Kemarau, Air Waduk Jatigede Mulai Surut, BBWS Pastikan Masih Aman
"Sebagian besar wilayah Sumsel sekarang masih dalam peralihan dari musim kemarau ke musim hujan," kata Wandayantolis saat menggelar konfrensi pers secara virtual, Senin (13/9/2021).
Menurutnya, cuaca ekstrem yang kini terjadi akibat adanya peralihan musim.
Sehingga masyarakat pun diminta waspada ketika melihat fenomena hujan deras, puting beliung, bahkan hujan es.
"Kami harap pemerintah sudah melakukan mitigasi bencana untuk menghadapi hidrometeorologi karena peralihan musim ini, terutama hujan deras," ujarnya.