Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Bebaskan 2 Ibu yang Mencuri di Toko Kelontong, Polres Blitar Kirim Sembako hingga Susu

Kompas.com - 09/09/2021, 15:20 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - MRS dan YLT, dua ibu rumah tangga yang terjerat kasus pencurian langsung dijemput keluarga dan pulang ke Malang setelah mediasi di Kantor Polres Blitar, Rabu (8/9/2021).

Beberapa jam setelah dua ibu rumah tangga yang merupakan tante dan keponakan itu meninggalkan Polres Blitar, beberapa anggota Satreskrim utusan Kapolres Blitar AKBP Adhitya Panji Anom pun bergerak menuju kediaman mereka di Kota Malang.

Baca juga: Polisi Bantah Tangkap Peternak yang Bentangkan Poster di Blitar, Kapolres: Ini Pengamanan...

Kasi Humas Iptu Udiyono mengatakan, beberapa anggota reserse itu membawa bantuan sembako dan sejumlah barang lain yang mungkin dibutuhkan MRS dan YLT.

"Pertama mengecek kondisi keduanya dan keluarga. Selain itu juga menyampaikan bantuan kebutuhan sehari-hari kepada mereka," ujar Udiyono kepada Kompas.com, Kamis (9/9/2021).

Selain beberapa kantong beras, kata Udiyono, bantuan itu berisi berupa susu bubuk, minyak kayu putih, biskuit, dan lainnya.

Menurut Udiyono, bantuan yang diberikan memang disesuaikan dengan jenis barang yang mereka curi dari dua toko kelontong di Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar akhir Agustus.

"Barang-barang selain sembako itu diberikan kepada YLT yang memang masih punya anak kecil. Ya nilainya beberapa ratus ribu rupiah lah," ujarnya.

Tim dari Polres Blitar itu tidak segera bisa menemui mereka ketika tiba di Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Rabu petang.

Rumah keduanya, kata Udiyono, dalam keadaan terkunci. Mereka kemudian bergeser ke Kota Batu dan berhasil menemui YLT yang ternyata sementara tinggal di rumah keluarga suaminya.

Bebas tanpa syarat

MRS (55 tahun) dan keponakannya YLT (29) tepergok pemilik Toko Ringgit di Desa Sumberboto, Kecamatan Wonotirto saat berusaha menyembunyikan dua kotak susu bubuk ukuran 600 gram di balik baju mereka pada 31 Agustus.

Pada hari yang sama, kedua perempuan yang mengaku sebagai pemulung itu telah mencuri di toko kelontong lain di kecamatan yang sama.

Bersama warga setempat, pemilik Toko Ringgit, Anik (40 tahun), dan pemilik Toko Rina, Hendrik, lantas membawa keduanya ke kantor polisi terdekat berikut barang hasil curian berupa minyak kayu putih, kue kering, balsam gosok, dan lainnya yang totalnya berjumlah sekitar 65 buah.

Di tengah proses penyidikan, Polres Blitar mengumumkan pemberlakuan pendekatan restorative justice pada kasus itu setelah mendapatkan kesediaan korban yang juga pelapor, Anik dan Hendrik, untuk mencabut laporan polisi.

Meski pemberlakuan restorative justice itu dilakukan sekitar sehari setelah pengacara kondang Hotman Paris menyorot kasus itu melalui akun Instagramnya, Polres Blitar membantah jika pemberlakuan restorative justice itu didorong oleh viralnya kasus itu melalui sorotan Hotman.

Namun Anik tidak bersedia berkomentar saat ditanya kesediaannya mencabut laporan tersebut.

Dengan selesainya penerapan restorative justice oleh Polres Blitar yang didahului dengan pencabutan laporan oleh kedua pemilik toko, Udiyono mengatakan MRS dan YLT sepenuhnya telah terbebas dari jeratan hukum.

Baca juga: Duduk Perkara 2 Ibu di Blitar Curi Susu, Ada 65 Barang Bukti, Kini Dibebaskan Setelah Pemilik Toko Memaafkan

Udiyono mengatakan, keduanya bebas tanpa syarat apapun termasuk dari pembebanan biaya perkara.

"Sudah bebas murni. Tidak ada syarat, tidak ada wajib lapor dan lainnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com