BANDUNG, KOMPAS.com - Sebuah video viral seorang petugas SPBU yang menjadi amukan massa di Bandung di sebabkan karena unggahan video perselisihan petugas SPBU berinisial K dengan pedagang sebelumnya di media sosial yang dianggap SARA. Saat ini perselisihan itu sudah diselesaikan dengan damai.
"Pada saat berselisih kejadian tersebut direkam kemudian diunggah ke media sosial dan menimbulkan reaksi dari ormas khususnya ormas yang berada di wilayah Kecamatan Cibiru dan Panyileukan karena ucapan pegawai SPBU yang sedang berselisih tersebut dianggap SARA," kata Kasubag Humas Polrestabes Bandung AKP Soleh Havianto
Meski begitu, perselisihan itu pun kini telah diselesaikan dan berujung damai.
Baca juga: Video Viral Petugas SPBU di Bandung Jadi Target Amukan Massa, Ini Kata Polisi
Polisi memusyawarahkan antara pihak K dan perwakilan ormas pada hari Selasa tanggal 01 September 2021 pukul 17.00 WIB bertempat di Aula Mapolsek Panyileukan.
Musyawarah tersebut didokumentasikan kemudian dibuatkan video permintaan maaf dari pegawai SPBU dengan disaksikan oleh perwakilan Ormas serta dibuatkan surat pernyataan yang ditanda tangani oleh para pihak terkait.
"Situasi umum wilayah hukum Polsek Panyileukan sampai saat ini dalam keadaan kondusif," ucapnya.
Gara-gara ingatkan pedagang sekitar SPBU tak merokok
Sebelumnya diberitakan, seorang petugas SPBU Cipadung berinisial K, Cibiru, Kota Bandung menjadi target amukan massa, ia dipukuli beberapa orang yang mendatangi SPBU tersebut.
Perisitiwa ini terekam video amatir yang diunggah dan sempat viral di media sosial.
Kapolsek Panyileukan Kompol Hendratmo mengatakan perselisihan itu berawal pada Sabtu 28 Agustus 2021 sekitar 12.30 WIB di sekitar SPBU Cipadung.
Salah satu operator SPBU berinisial K menyampaikan kepada pedagang di area di sekitar SPBU untuk tidak merokok.
"Tidak tahu bagaimana, intinya, malah terjadi keributan dan cekcok mulut, dan itu direkam videonya, penggalannya d unggah di medsos, video itu gak utuh," kata Hendratmo dihubungi Kompas com, Rabu (1/9/2021).
Usai perisitiwa cekcok itu, patroli kepolisian yang melintas di lokasi kemudian menengahi dan menjembatani proses mediasi damai antara pihak yang konflik.
"Saya yang pimpin itu, saya sudah jembatani untuk musyawarah antara pihak SPBU dan pihak keluarga itu secara tertulis, sudah saling memaafkan," katanya.
Petugas SPBU minta maaf