Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Minati Jengkol dan Petai Indonesia, Sumut Sampai Ekspor 4 Ton

Kompas.com - 29/08/2021, 10:55 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Jengkol dan petai tak hanya diminati pasar dalam negeri. Buah beraroma tajam dan khas itu ternyata juga diminati di Jepang.

Terbukti, sebanyak empat ton jengkol dan petai asal Sumatera Utara berhasil tembus pasar ekspor ke Jepang untuk pertama kalinya. 

"Tidak hanya digemari di pasar dalam negeri, jengkol dan petai pun asal Sumut siap memasuki pasar Jepang untuk memenuhi permintaan," ujar Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/8/2021) pagi. 

Baca juga: Kenapa Pantang Makan Jengkol, Petai, dan Bawang Putih jika Ingin Tes GeNose? Ini Jawabannya

Dijelaskannya, kmoditas asal sub sektor hortikultura ini telah melalui proses serangkaian tindakan karantina dan telah dipastikan memenuhi persyaratan teknis negara tujuan oleh pejabat karantina, dan diberangkatkan melalui Pelabuhan Belawan, Sumut.

Andi menambahkan, ekspor itu sejalan dengan program strategis Kementerian Pertanian yang digagas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yakni peningkatan ekspor pertanian dengan gerakan tiga kali lipat ekspor pertanian, atau Gratieks. 

Karena itu pihaknya terus menggali komoditas potensi dan melakukan pendampingan teknis, agar dapat tembus persyaratan dan protokol ekspor negara tujuan.

Baca juga: Jengkol Terenak se-Indonesia Mulai Dikembangkan di Pesisir Selatan

Jengkol dan petai yang diekspor perdana kali ini bernilai Rp 339 juta rupiah ini telah mampu menembus persyaratan negara Jepang yang cukup ketat. 

"Alhamdulilah, secara kinerja ekspor pertanian asal Sumut, dari data sertifikasi kami pada Semester 1-2021, mengalami peningkatan nilai ekspor sebesar  43,3 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya," ungkapnya. 

Begitu juga dengan jumlah eksportir dan jumlah negara tujuan mengalami peningkatan, hal ini tentunya dapat menambah semangat pelaku agribisnis khusunya para petani, peternak dan pekebun di Sumut, tambahnya.

Baca juga: Sita Nasi Bungkus Isi Gulai Jengkol, Kalapas Sumbar Dilaporkan ke Ombudsman, Ini Kronologinya

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com