Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Kembali Setelah 2 Bulan Tutup, Pengelola Museum Lawang Sewu Tolak 100 Wisatawan

Kompas.com - 20/08/2021, 14:44 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Setelah kurang lebih dua bulan tidak beroperasi, Museum Lawang Sewu Kota Semarang kembali dibuka terbatas pada Kamis (19/8/2021).

Manager Museum Lawang Sewu dan Indonesia Railway Museum Trisna Cahyani mengatakan selama dua hari dibukanya Museum Lawang Sewu, pengelola sudah menolak pengunjung sekitar 100 wisatawan baik dewasa maupun anak-anak.

Sebab, pada penerapan PPKM Level 3 yang sudah berlaku di Kota Semarang, pengunjung yang hendak memasuki Museum Lawang Sewu harus memenuhi beberapa syarat.

Baca juga: Polisi Tangkap Paranormal di Bantul Mengaku Bisa Ubah Pecahan Rp 100 Jadi Rp 100.000

Selain diharuskan menerapkan protokol kesehatan ketat, pengunjung wajib menunjukkan sertifikat vaksin atau mengunduh aplikasi Peduli Lindungi

"Pengunjung yang sudah kami tolak kurang lebih ada 100 orang mulai Kamis dan Jumat siang ini. Mereka kebanyakan rombongan satu keluarga terdiri dari anak-anak dan dewasa. Yang dewasa sudah divaksin tapi anak-anak belum divaksin jadi mereka tetap tidak boleh masuk. Sedangkan yang diperbolehkan masuk sudah ada 55 orang," jelasnya di Museum Lawang Sewu, Jumat (20/8/2021).

Ia mengatakan Musem Lawang Sewu sudah dibuka kembali dengan pembatasan ketat sejak Kamis kemarin.

"Pembatasan dimaksudkan untuk menjaga agar kebutuhan menjaga jarak bisa dipenuhi.

Jadi pembatasannya bukan dalam satu hari tapi dalam satu waktu," katanya.

Ia menyebut pihaknya memberikan pembatasan kunjungan wisata sesuai Instruksi Wali Kota No.3 Tahun 2021 yakni 25 persen dari kapasitas.

"Kami batasi pengunjung maksimal 500 orang dalam satu waktu. Bilamana di dalam area Lawang Sewu sudah mencapai jumlah 500 orang, pada saat itu juga kami menutup sementara pintu masuk, menunggu ada yang keluar, baru kami mengizinkan pengunjung lain memasuki area Lawang Sewu," ucapnya.

Baca juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka Terbatas, Solo Kebut Vaksinasi Pelajar

Ia menjelaskan pada masa pandemi ini Museum Lawang Sewu beroperasi dengan pembatasan mulai pukul.08.00 - 17.00 WIB.

"Prokes tidak bisa ditinggalkan. Semua pengunjung yang masuk harus sudah vaksin dan menunjukkan sertifikat vaksin atau men-download aplikasi Peduli Lindungi. Ditunjukan kepada petugas yang berjaga di depan dan petugas loket sebelum pembelian tiket," ujarnya.

Selama dua bulan tidak beroperasi, pihaknya tetap melakukan perawatan terhadap gedung bersejarah Lawang Sewu dan memperbolehkan pegawai untuk bekerja dengan pembatasan.

"Karena Lawang Sewu ini cagar budaya jadi tidak mungkin tidak dirawat. Setiap hari kita tetap maintenance untuk perawatan gedung dan halaman. Kegiatan restorasi, perbaikan dan perawatan dilakukan dan dibiayai secara mandiri oleh PT Kereta Api Indonesia dan PT Kereta Api Pariwisata sebagai anak perusahaan yang diberi kewenangan mengelola," ujarnya

Ia mengaku selama pandemi pihaknya mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com