Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pematangsiantar PPKM Level 4, Pangdam Awasi Langsung Pembatasan

Kompas.com - 10/08/2021, 12:42 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


MEDAN, KOMPAS.com - Pemerintah resmi memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di luar Pulau Jawa dan Bali.

Khusus di Sumatera Utara (Sumut), Kota Medan dan Pematangsiantar masuk dalam daftar daerah yang menerapkan PPKM Level 4.

Pematangsiantar sebelumnya menerapkan PPKM Level 3.

Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 9 Agustus 2021

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi khawatir dengan penambahan kasus yang terjadi di Sumut.

"Mudah-mudahan terus turun. Saat ini kita rangking lima di luar Jawa dan Bali (dengan angka penambahan kasus tertinggi)," kata Edy usai meninjau lokasi isolasi terpusat di Asrama Haji Medan, Selasa (10/8/2021).

Edy pun memberi perhatian khusus terhadap kondisi penyebaran Covid-19 di Pematangsiantar yang kini masuk dalam daftar PPKM Level 4.

Edy menyebutkan, Panglima Kodam (Pangdam) I Bukit Barisan Letjen TNI Hasanuddin diutus untuk mempelajari kondisi terkini di sana.

"Untuk itu, hari ini akan dipastikan ada berangkat Wakil Ketua Satgas, Bapak Pangdam untuk mempelajari. Bisa tiga hari, empat hari, seminggu boleh," kata Edy.

Baca juga: Edy Rahmayadi Puji Kreativitas Pedesaan di Pulau Jawa

Dia menegaskan, Pematangsiantar harus melakukan pengetatan yang lebih lagi untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di sana.

Selain itu, Edy juga mengutus Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak ke Kabupaten Langkat.

Daerah itu naik status dari sebelumnya asesmen level 2 menjadi level 3.

Edy mengatakan, saat ini fokusnya adalah melakukan pengetatan mobilitas masyarakat, sehingga penyebaran virus itu bisa ditekan.

Dia meminta setiap kepala daerah untuk membatasi mobilitas warga, serta memastikan protokol kesehatan diterapkan secara ketat di daerah masing-masing.

"Saya sudah katakan, saya tak berbicara level. Yang terpenting adalah penerapan protokol kesehatan itu sudah benar-benar dilakukan. Ini untuk melindungi rakyat kita," kata Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com