Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Makassar Perpanjang PPKM hingga 25 Juli 2021, Resepsi Pernikahan Ditiadakan

Kompas.com - 22/07/2021, 07:12 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Kota Makassar masuk zona merah, Wali Kota Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro hingga 25 Juli 2021.

Perpanjangan masa PPKM Mikro kedua ini, mengubah peraturan yang sebelumnya diperbolehkan kini tidak diperbolehkan lagi.

Pada perubahan PPKM kedua ini, Pemerintah Kota Makassar melarang resepsi pernikahan.

“PPKM pertama tidak jauh beda dengan dengan yang kedua. Yang kedua ini, ada perubahan yakni resepsi pernikahan dilarang untuk sementara,” kata Danny Pomanto kepada wartawan, Rabu (21/7/2021).

Baca juga: 2.900 Warga Makassar Isolasi Mandiri, 12 Orang Terinfeksi Varian Delta

Dengan dikeluarkannya perpanjangan PPKM Mikro ini, tambah Danny Pomanto, dirinya akan membahasnya dengan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kota Makassar.

“Akan dibahas soal ada warga yang sudah terlanjut sebar undangan, jadi sisa akan diatur protokol kesehatan yang lebih ketat,” tandasnya.

Terkait Kota Makassar masuk zona merah, Danny Pomanto menambah tenaga medis dari 5 universitas kedokteran dan menambah stok kebutuhan medis untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

“Kita akan menambah tenaga medis dari 5 universitas kedokteran yang ada di Makassar untuk menunjang kerja tim di lapangan. Kita tambah pasukan agar misi penyelamatan ini bisa berjalan maksimal. Targetnya vaksinasi masyarakat bisa berjalan 100 persen setiap hari dan tim ini dibutuhkan,” bebernya.

Menghindari adanya masyarakat yang terlambat mendampatkan bantuan medis, Danny Pomanto secara tegas meminta agar stok diperhatikan dan harus memiliki cadangan.

“Kita harus siapkan cadangan. Apapun akan saya lakukan untuk rakyat Makassar. Obat, vitamin, genose, antigen, PCR dan oksigen harus dalam keadaan tercukupi dan sediakan stok. Kita berjaga jangan sampai terjadi lonjakan,” jelasnya.

Baca juga: Makassar Nyaris Berstatus Zona Merah Covid-19, Shalat Idul Adha Berjemaah Ditiadakan

Danny Pomanto mengungkapkan, jika saat ini Kota Makassar memiliki ketersediaan 400.000 antigen dan 12.000 PCR yang dapat mendeteksi 4 jenis varian Covid-19.

Sementara tabung oksigen akan segera ditambahkan dan didistribusikan ke puskesmas di Kota Makassar.

“Sementara tim yang bertugas di bagi menjadi 3 jadwal yakni di pukul 08.00-17.00 Wita sebanyak 10.000 personel dan di pukul 17.00-24.00 Wita berada di wilayah masing-masing kecamatan, pada pukul 24.00-08.00 Wita fokus pada 5 daerah tertentu yang telah dibagi. Untuk isolasi apung sendiri direncanakan akan mulai dioperasikan pada Senin mendatang,” terangnya.

Danny Pomanto menuturkan, penyebaran virus Covid-19 yang mengalami peningkatan pada pekan terakhir harus mengambil langkah taktis. Tidak menunggu lonjakan meledak, baru bertindak.

Dia pun mengajak seluruh kepala SKPD, camat, kepala puskesmas, master Covid-19, dan tim isolasi apung agar bersama-sama merumuskan langkah yang akan dilakukan untuk menekan grafik Covid-19.

“Terima kasih atas kerja sama semua pihak. Satgas detektor sudah bekerja maksimal dan di temukan ada beberapa warga yang terindikasi terpapar Covid-19. Ini juga sesuai dengan instruksi Presiden RI yang meminta pengawasan di lakukan dari tingkat RT/RW,” tuturnya.

Danny Pomanto membeberkan adanya kendala yang di hadapi tim di lapangan seperti warga yang menolak PCR dan juga vaksinasi.

Dia pun meminta peran serta lurah dan camat untuk memberi edukasi kepada masyarakat.

“Tugas camat dan lurah yaitu edukasi masker, vaksinasi dan PCR pada masyarakat. Hilangkan ketakutan warga dan berikan informasi kesehatan yang benar agar tim di bawah bisa bekerja maksimal,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com