Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.900 Warga Makassar Isolasi Mandiri, 12 Orang Terinfeksi Varian Delta

Kompas.com - 19/07/2021, 06:43 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengungkapkan, 2.900 warga sedang melakukan isolasi mandiri dan 12 orang terindikasi terkena varian delta.

“Saat ini kita sudah masuk zona merah berdasarkan laporan Pemerintah Provinsi Sulsel. Sedangkan sebanyak 2.900 orang warga sedang melakukan isolasi mandiri dan 12 orang terindikasi terkena varian delta. Jika varian delta, dalam 5 menit bisa langsung menyebar dengan cepat,” kata Danny Pomanto ketika dikonfirmasi, Minggu (18/7/2021) malam.

Danny Pomanto mengatakan, 2.900 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu sedang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sedangkan kapal laut milik PT Pelni yang dijadikan tempat isolasi apung masih dalam renovasi.

“Itu kapal laut yang ditambatkan di dekat Pulau Lae-lae itu sedang dalam persiapan dan bisa menampung 900 an orang,” tuturnya.

Baca juga: Posko Satpol PP Makassar Dirusak Orang Tak Dikenal

Adapun persyaratan untuk ikut program isolasi apung, lanjut Danny Pomanto, adalah warga Makassar yang tidak memadai rumahnya dijadikan tempat isolasi mandiri. 

“Persyaratan lainnya harus melampirkan hasil test swab PCR. Semua peserta isolasi apung digratiskan termasuk seluruh fasilitas dan terapi khusus hingga sembuh. Fasilitas yang ada dalam program isolasi apung berupa olahraga yoga, mancing ramai-ramai, pembinaan, berjemur dan lainnya,” tuturnya.

Danny Pomanto membeberkan, dengan meningkat drastisnya angka Covid-19 membuat Kota Makassar masuk zona merah. Dengan begitu, shalat Idul Adha ditiadakan di mesjid dan di lapangan.

“Tadi kami bersama Forkopimda membahas bahwa saat ini kita sudah masuk zona merah, untuk itu kita mengikuti Surat edaran No 16 Kemenag tentang ditiadakannya shalat Idul Adha tahun ini di mesjid dan di lapangan. Saya pertimbangkan jangan sampai ada ledakan Covid-19, kita yang disalahkan. Makanya saya tidak mau tanda tangani surat edaran kalau tidak ada pertimbangan dan kesepakatan dari ormas Islam,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com