KOMPAS.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat disebut menimbulkan dampak bagi pelaku usaha perhotelan dan resto.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Garut, Jawa Barat, bahkan melakukan aksi pemasangan bendera putih.
Aksi ini merupakan simbolisasi bahwa para pengusaha mengalami keterpurukan dan tidak sanggup lagi menghadapi situasi pandemi.
Berita populer lainnya adalah seputar isu masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo harus menyumbang Rp 2 miliar.
Isu tersebut pertama kali diunggah oleh seorang pengguna Twitter.
Si pengunggah awalnya mencuitkan sebuah foto lis besaran sumbangan pengembangan institusi (SPI) calon mahasiswa baru (Camaba) UNS 2021 yang lolos Seleksi Mandiri Jalur Ujian gelombang II dari berbagai fakultas.
Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.
PHRI Garut angkat bicara soal rencana perpanjangan PPKM Darurat. Jika PPKM Darurat jadi diperpanjang, bakal membikin sengsara pengusaha.
Pernyataan di atas dituturkan oleh Ketua PHRI Garut Deden Rohim.
"Jika PPKM darurat ini diperpanjang misalnya, ya saya akan serahkan seluruh karyawan. Silakan minta ke negara untuk mereka bisa makan karena gua sudah tidak mampu bayar," ujarnya, Senin (19/7/2021).
Deden mengatakan, kebijakan PPKM Darurat direspons oleh anggota PHRI dengan mengibarkan bendera putih.
"Pengibaran bendera putih ini adalah sebuah refleksi hati kita yang menangis. Kita di tempat usaha sendiri seperti orang yang sudah meninggal," ucapnya.
Baca selengkapnya: Jika PPKM Darurat Diperpanjang, Saya Akan Serahkan Seluruh Karyawan ke Negara agar Diberi Makan