Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pengusaha Hotel dan Resto Kibarkan Bendera Putih | Heboh Sumbangan Masuk Kedokteran UNS Rp 2 M

Kompas.com - 21/07/2021, 06:26 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat disebut menimbulkan dampak bagi pelaku usaha perhotelan dan resto.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Garut, Jawa Barat, bahkan melakukan aksi pemasangan bendera putih.

Aksi ini merupakan simbolisasi bahwa para pengusaha mengalami keterpurukan dan tidak sanggup lagi menghadapi situasi pandemi.

Berita populer lainnya adalah seputar isu masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo harus menyumbang Rp 2 miliar.

Isu tersebut pertama kali diunggah oleh seorang pengguna Twitter.

Si pengunggah awalnya mencuitkan sebuah foto lis besaran sumbangan pengembangan institusi (SPI) calon mahasiswa baru (Camaba) UNS 2021 yang lolos Seleksi Mandiri Jalur Ujian gelombang II dari berbagai fakultas.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

1. Tanggapan PHRI Garut soal perpanjangan PPKM Darurat

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Garut mengibarkan bendera putih di setiap hotel di Garut, Senin (19/7/2021). Pengibaran bendera putih itu sebagai bentuk kekecewaan terhadap keadaan perhotelan dan restoran yang mengalami ketidakpastian di masa pandemi Covid-19. Tribun Jabar/Sidqi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Garut mengibarkan bendera putih di setiap hotel di Garut, Senin (19/7/2021). Pengibaran bendera putih itu sebagai bentuk kekecewaan terhadap keadaan perhotelan dan restoran yang mengalami ketidakpastian di masa pandemi Covid-19.

PHRI Garut angkat bicara soal rencana perpanjangan PPKM Darurat. Jika PPKM Darurat jadi diperpanjang, bakal membikin sengsara pengusaha.

Pernyataan di atas dituturkan oleh Ketua PHRI Garut Deden Rohim.

"Jika PPKM darurat ini diperpanjang misalnya, ya saya akan serahkan seluruh karyawan. Silakan minta ke negara untuk mereka bisa makan karena gua sudah tidak mampu bayar," ujarnya, Senin (19/7/2021).

Deden mengatakan, kebijakan PPKM Darurat direspons oleh anggota PHRI dengan mengibarkan bendera putih.

"Pengibaran bendera putih ini adalah sebuah refleksi hati kita yang menangis. Kita di tempat usaha sendiri seperti orang yang sudah meninggal," ucapnya.

Baca selengkapnya: Jika PPKM Darurat Diperpanjang, Saya Akan Serahkan Seluruh Karyawan ke Negara agar Diberi Makan

 

2. Tanggapan Rektor UNS soal isu sumbangan masuk Kedokteran Rp 2 M

Rektor UNS Solo, Jamal Wiwoho beserta jajaran dalam konferensi pers pengumuman hasil SBMPTN tahun 2021 di Solo, Jawa Tengah, Senin (14/6/2021).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Rektor UNS Solo, Jamal Wiwoho beserta jajaran dalam konferensi pers pengumuman hasil SBMPTN tahun 2021 di Solo, Jawa Tengah, Senin (14/6/2021).

Rektor UNS Solo Jamal Wiwoho membantah isu sumbangan pengembangan institusi (SPI) sebesar Rp 2 miliar untuk masuk Fakultas Kedokteran (FK) lewat jalur Seleksi Mandiri.

"Tidak ada itu (sumbangan Rp 2 miliar)," tuturnya saat dikonfirmasi, Senin (19/7/2021) malam.

Jamal memaparkan, nilai SPI FK sebesar Rp 25 juta hingga lebih dari Rp 100 juta.

Dia menambahkan, jumlah sumbangan tidak ada yang mencapai nominal Rp 2 miliar.

Sebelumnya, seorang pengguna Twitter, @sentot_kristant, mencuitkan tentang besaran nilai sumbangan di FK yang mencapai Rp 2 miliar.

"Masuk kedokteran UNS harus nyumbang sampai 2M. Mudah-mudahan tidak ada dokter lulusan UNS yang malpraktek nantinya," tulisnya.

Baca selengkapnya: Ramai Sumbangan Masuk Kedokteran UNS Solo Rp 2 M, Ini Tanggapan Rektor

3. Soal perpanjangan PPKM Darurat, ini respons Ganjar

Gubernur Jawa Tengah Ganjar PranowoKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merasa tidak tega dengan pedagang kecil bila PPKM Darurat diperpanjang.

"Aku ya ora tegel (saya tidak tega), bagaimana ada orang jualan pecel, yang duduk di situ teman-teman ojol, tukang becak. Kan kasihan, mereka ndak bisa kalau beli makanan kemudian di makan di tempat lain. Kan mereka orang yang kerjanya keliling," ungkapnya, Senin (19/7/2021).

Ganjar pun mengusulkan apabila PPKM Darurat diperpanjang, warung dan restoran tetap diperbolehkan melayani makan di tempat, dengan catatan harus taat protokol kesehatan.

"Kalau mereka jualan di trotoar misalnya, ya sudah makan di situ dikasih jarak dengan gambar silang-silang. Menurut saya itu kompromi yang bagus," sebutnya.

Namun, Ganjar menuturkan, jika ada yang melanggar protokol kesehatan, usahanya bisa langsung ditutup.

Baca selengkapnya: Banyak Pedagang Kecil Terdampak PPKM Darurat, Ganjar: Saya Tidak Tega

 

4. Pria berbadan tegap terobos penyekatan

Adegan aksi penyerobotan titik penyekatan PPKM Darurat di Karawang.ANTARA/Tangkap Layar Video Adegan aksi penyerobotan titik penyekatan PPKM Darurat di Karawang.

Dalam sebuah video yang viral di media sosial, seorang pria berbadan tegap terlihat menerobos pos penyekatan. Dia juga tampak melawan polisi yang berjaga.

Peristiwa itu terjadi di pos penyekatan PPKM Darurat di Karawang, Jawa Barat, Kamis (15/7/2021).

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana menyampaikan, para penerobos pos penyekatan itu telah diamankan.

"Telah kami amankan dan telah kami melakukan pemeriksaan secara intensif, baik pengemudi maupun pelaku yang dalam video melakukan pendorongan kepada yang berjaga di sana," jelasnya, Senin (19/7/2021).

Usai diperiksa, penerobos dan petugas pos penyekatan yang menjadi pelapor, dipertemukan untuk dimediasi.

Baca selengkapnya: Pria Berbadan Tegap Terobos Penyekatan dan Melawan Polisi di Karawang

5. Sapi bangkit lagi usai disembelih

Sapi kurban yang mendadak bangun lagi usai di sembeli di masjid Nurul Hidayah Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (20/7/2021).KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA Sapi kurban yang mendadak bangun lagi usai di sembeli di masjid Nurul Hidayah Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (20/7/2021).

Seekor sapi kurban yang disembelih saat perayaan Idul Adha 1442 Hijriah di Palembang, Sumatera Selatan, tiba-tiba bangkit lagi.

Saat tali kekangnya dilepas usai disembelih, sapi itu bangun. Sapi bahkan hendak menubruk sepeda motor yang diparkir di halaman masjid.

Kejadian ini membuat warga kabur karena takut diseruduk.

Seorang saksi mata, Aan (31), menceritakan, dari 13 ekor sapi dan 9 kambing yang disembelih di Masjid Nurul Hidayah, Kecamatan Kemuning, hanya seekor itu saja yang membuat heboh.

"Tadi itu sapi pertama yang dipotong, setelah disembelih dan disingkirkan, mendadak bangun lagi dan coba lari. Beruntung panitia langsung menarik tali pengikatnya dan disembelih ulang agar sapinya benar-benar mati," kata dia, Selasa (20/7/2021).

Baca selengkapnya: Sudah Disembelih, Sapi Kurban Kembali Bangkit dan Kejar Penonton hingga Tunggang Langgang

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani; Kontributor Karawang, Farida Farhan; Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: David Oliver Purba, Dony Aprian, Setyo Puji, Abba Gabrillin)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com