Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Komplotan Spesialis Pencuri Anjing di Papua, Semalam Dapat 7 Ekor dan Raup Uang Jutaan

Kompas.com - 22/06/2021, 08:59 WIB
Pythag Kurniati

Editor

JAYAPURA, KOMPAS.com - Empat orang komplotan pencuri anjing harus mendekam di jeruji besi setelah aksi mereka diketahui aparat Polsek Jayapura Utara, Papua.

Para pelaku, MG (32), SS (29), AL (30) dan KL (38) terbilang cukup ahli karena dapat mencuri hingga 7 anjing dalam semalam.

Melansir Tribun Papua, mereka bisa meraup Rp 2,5 juta sekali beraksi.

Dua pelaku MG dan SS ditangkap di rumah masih-masing di kawasan Polimak, Distrik Jayapura Utara pada 15 Juni 2021 lalu.

Sedangkan dua pelaku lainnya AL dan KL menyerahkan diri pada 17 Juni 2021.

“Keempat pelaku kini telah ditetapkan tersangka oleh penyidik Unit Reskrim Polsek Jayapura Utara,” ucap Kapolsek Jayapura Utara AKP Jahja Rumrah seperti dilansir dari Tribun Papua, Senin (21/6/2021).

Baca juga: Sambil Menangis, Spesialis Pencuri Anjing di Papua: Saya Malu Sama Orangtua

Dapatkan tujuh anjing dalam semalam

Ilustrasi anjing Basset HoundUnsplash/Casper Coomans Ilustrasi anjing Basset Hound

Salah satu tersangka, SS, mengatakan dapat mencuri anjing sebanyak empat hingga tujuh ekor anjing dalam semalam.

“Kadang semalam kami bisa dapat 4 sampai 7 ekor anjing,” ungkap SS seperti dilansir dari Tribun Papua, Senin (21/6/2021).

Mereka beroperasi di dua daerah di Kota Jayapura, yakni Distrik Muaratami dan Jayapura Utara.

Aksi pencurian dilakukan dengan cara meracun anjing yang tidak dalam pantauan pemiliknya.

“Kalau jalan ada anjing kami langsung racun, ketika aman barulah anjing itu kami bawa untuk di jual,” cetusnya.

Anjing kemudian mereka antarkan ke warung penyedia menu olahan anjing.

“Kalau ada pesanan kami langsung antar, kadang juga kami datangi warung untuk menawarkan hasil buruan kami,” bebernya.

Baca juga: Bupati Ponorogo dan Istrinya Positif Covid-19, Begini Kondisinya

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com