Raup Rp 2,5 juta sekali beraksi
Komplotan itu mengaku bisa mendapatkan Rp 2,5 juta sekali beraksi.
Satu anjing dihargai kisaran Rp 250.000 hingga Rp 500.000 tergantung ukurannya.
Hasil penjualan dikurangi biaya mobil sewaan yang mereka pakai untuk beraksi, yakni sekitar Rp 500.000.
“Teman pakai mobil rental. Kalau sudah jual, hasil baru kami sisipkan untuk bayar rental,” katanya.
Setelah itu, hasil penjualan mereka bagi rata. Kadang, jika hasilnya berlebih maka akan dipakai untuk membeli minuman keras.
“Dibagi empat, kalau ada lebih kami patungan membeli muniman keras (miras),” katanya.
Baca juga: Sambil Menangis, Spesialis Pencuri Anjing di Papua: Saya Malu Sama Orangtua
Berawal iseng lalu jadi pekerjaan
SS mengaku awalnya hanya ikut-ikutan teman karena saat itu dia tidak memiliki pekerjaan.
“Saya tidak bekerja sejak 2018. Bingung mau berbuat apa, makanya ikut teman curi anjing,” ungkapnya.
Setelah mendapatkan hasil yang cukup banyak, dia memutuskan menjadikan kegiatan tersebut sebagai pekerjaan.
“Waktu itu saya hanya iseng sejak Desember 2020, namun mulai fokus karena hasil yang didapatkan cukup besar,” ucapnya.
Namun kini pria asal Ambon tersebut hanya bisa menyesali perbuatannya sambil meneteskan air mata.
“Saya menyesal, ini jadi pembelajaran. Saya malu sama orang tua saya,” ucapnya tersedu.
Atas perbuatan mereka, keempat tersangka itu terancam 7 tahun penjara berdasarkan Pasal 363 KUHP ayat 1 ke 1e dan 4e tentang pencurian hewan.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Susah Duit, Seorang Pemuda di Polimak Nekat Menjadi Pencuri Anjing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.