JAYAPURA, KOMPAS.com - SS (29) hanya bisa tertunduk dan meneteskan air mata setelah ditangkap oleh aparat Polsek Jayapura Utara, Papua.
Dia dibekuk petugas karena menjadi spesialis pencuri anjing.
Dengan tangan diborgol, SS mengaku telah menyesali perbuatannya.
“Saya menyesal, ini jadi pembelajaran. Saya malu sama orangtua saya,” ungkap SS sambil menangis, seperti dilansir Tribun Papua, Senin (21/6/2021).
Baca juga: Penjelasan Lengkap Duta Besar Timor Leste soal 20 ABK WNI Telantar di Kapal Tanker MT Ocean Star
Pria asal Ambon itu mengaku awalnya hanya ikut-ikutan teman karena saat itu dia tidak memiliki pekerjaan.
“Saya tidak bekerja sejak 2018. Bingung mau berbuat apa, makanya ikut teman curi anjing,” ungkapnya.
Setelah mendapatkan hasil yang cukup banyak, dia memutuskan menjadikan kegiatan tersebut sebagai pekerjaan.
“Waktu itu saya hanya iseng sejak Desember 2020, tetapi mulai fokus karena hasil yang didapatkan cukup besar,” ucapnya.
Mencuri 7 anjing dalam semalam
SS mengatakan dapat mencuri anjing sebanyak empat hingga tujuh ekor anjing dalam semalam.
“Kadang semalam kami bisa dapat empat sampai tujuh ekor anjing,” katanya.
Mereka beroperasi di dua daerah di Kota Jayapura, yakni Distrik Muaratami dan Jayapura Utara.
Aksi pencurian dilakukan dengan cara meracun anjing yang tidak dalam pantauan pemiliknya.
“Kalau jalan ada anjing, kami langsung racun. Ketika aman, barulah anjing itu kami bawa untuk dijual,” cetusnya.
Baca juga: Dosen Korban Pelecehan Seksual Eks Rektor Unipar Jember Trauma dan Kerap Menangis
Anjing kemudian mereka antar ke warung penyedia menu olahan anjing.
“Kalau ada pesanan, kami langsung antar. Kadang juga kami datangi warung untuk menawarkan hasil buruan kami,” bebernya.