Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Penjaga Pintu Air Hilang Diseret Buaya | Penjual Cilok Sukses Punya 3 Apartemen

Kompas.com - 21/06/2021, 05:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Juperi Ahmad (53), penjaga pintu air perusahaan pengolahan pasir di Rawa Sungai Desa Dukon, Kepulauan Bangka Belitung hilang tenggelam diseret buaya.

Ia dinyatakan hilang pada Jumat (18/6/2021) malam. Buaya tersebut kerap muncul di kawasan tersebut dan korban diketahui kerap memberi makan buaya yang muncul di permukaan.

Sementara itu di Kabupaten Jember, Harsoni sukses berjualan cilok sejak tahun 1997.

Hasil dari berbisnis cilok, Harsono bisa membeli tiga apartemen, 13 rumah kontrakan hingga sawah. Bahkan, dia sudah menunaikan ibadah haji pada 2019 lalu.

Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer Nusantara selengkapnya:

1. Penjaga pintu air hilang diseret buaya

J

Tim SAR saat observasi kawasan rawa Desa Dukong, Belitung Timur, Minggu (20/6/2021).Dokumen Pos SAR Belitung. Tim SAR saat observasi kawasan rawa Desa Dukong, Belitung Timur, Minggu (20/6/2021).
uperi Ahmad (53), penjaga pintu air perusahaan pengolahan pasir di Rawa Sungai Desa Dukon, Kepulauan Bangka Belitung hilang tenggelam diseret buaya.

Ia dinyatakan hilang pada Jumat (18/6/2021) malam.

Di kawasan tersebut kerap muncul buaya dan menurut keterangan rekan korban, Juperi kerap memberi makan buaya yang muncul di permukaan.

Bahkan korban sering mengingatkan rekannya untuk tidak mengusir buaya yang muncul tersebut.

"Katanya kalau diberi makan buaya tidak akan mengganggu," ujar Mustadi rekan korban.

Menurut Mustadi, buaya tersebut biasanya dikasih makan daging ayam dan daging anjing.

Pada hari dilaporkan hilang, sore hari tiga rekannya pulang dan korban diketahui pulang paling akhir.

Baca juga: Penjaga Pintu Air Hilang Diseret Buaya, Biasa Beri Makan dan Tak Pernah Usir Hewan Itu

2. Kisah sukses penjual cilok di Kota Jember

 Produk cilok Edy di Kabupaten Jember yang dikembangkan oleh Harsono sejak tahun 1997 sampai sekarang  Kompas.com/Bagus Supriadi Produk cilok Edy di Kabupaten Jember yang dikembangkan oleh Harsono sejak tahun 1997 sampai sekarang
Cilok Edy adalah usaha yang dilakukan oleh pasangan suami istri Harsono dan Siti Fatimah, warga Kelurahan Tegalgede Kecamatan Sumbersari sejak tahun 1997 lalu.

Dalam sehari, Cilok Edy bisa menghasilkan Rp 5.000.000 dari empat rombong itu. Sebelum pandemi Covid-19, dia mampu meraup omset hingga Rp 8.000.000 per hari.

Harsono memiliki karyawan sepuluh orang.

Halaman:


Terkini Lainnya

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com