Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langka, 2 Anak Badak Jawa Terekam di Ujung Kulon

Kompas.com - 20/06/2021, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Dua anak badak Jawa, salah satu mamalia paling terancam punah di dunia, terlihat di Taman Nasional Ujung Kulon.

Dikutip dari VOA Indonesia, dari keterangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) disebutkan jika kedua anak badak tersebut tertangkap oleh kamera CCTV pada Maret 2021.

Keduanya diperkirakan berusia mulai dari tiga bulan hingga satu tahun.

Baca juga: Badak Sumatera di Ambang Kepunahan, Pakar IPB: karena Gagal Bunting

Ujung Kulon adalah habitat liar terakhir bagi populasi badak Jawa yang tersisa.

Setelah bertahun-tahun terjadi penurunan populasi, diyakini hanya ada 73 mamalia langka di Taman Nasional Ujung Kulon yang memiliki luas 5.100 hektar.

Ujung Kulon masih dipenuhi hutan hujan yang rimbun dan sungai-sungai air tawar.

Badak Jawa memiliki lipatan-lipatan kulit sehingga terlihat seperti mengenakan baju besi.

Populasi badak di Asia Tenggara pernah mencapai ribuan. Namun perburuan liar yang merajalela dan perambahan manusia di habitat mereka menyebabkan jumlah badak turun drastis.

Baca juga: Hore! Taman Nasional Ujung Kulon Sudah Bisa Dikunjungi Lagi

Diberi nama Luther dan Helen

Ilustrasi anak badak jawa dan induknya.SHUTTERSTOCK/Evgheni Kim Ilustrasi anak badak jawa dan induknya.
Sementara itu dikutip dari pemberitaan Kompas.com, bertepatan dengan hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2020, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengumumkan kelahiran dua badak Jawa di Taman Nasional (TN) Ujung Kulon. Satu berjenis kelamin jantan dan satu lagi betina.

Anak badak jantan diberi nama Luther dan yang betina diberi nama Helen.

Kehadiran kedua anak badak itu diketahui setelah tim Balai TN Ujung Kulon melihat hasil monitoring 93 kamera jebak sejak Maret hingga Agustus 2020.

Baca juga: Badak Kayu Ujung Kulon yang Bertahan Diterpa Tsunami dan Pandemi

Kamera jebak adalah unit kamera yang dapat diaktifasi secara otomatis karena dilengkapi dengan sensor untuk menditeksi gerakan atau cahaya.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Wiratno dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (20/9/2020) menyampaikan bahwa kondisi habitat badak Jawa di TN Ujung Kulon terbukti masih baik.

"Hal ini ditandai dengan kelahiran badak Jawa saat ini. Bahkan tahun lalu, di TN Ujung Kulon juga terdapat empat kelahiran individu Badak Jawa," kata Wiratno.

Baca juga: Badak Jawa Lahirkan 2 Anak di Taman Nasional Ujung Kulon

Hingga Agustus 2020, jumlah kumulatif badak Jawa menurut data terakhir KLHK, mencapai 74 individu, masing-masing 40 jantan dan 34 betina.

Komposisi umur terdiri dari 15 ekor badak Jawa usia anak dan 59 ekor berusia remaja hingga dewasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Regional
Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Regional
Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Regional
Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Regional
Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Regional
Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Regional
Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Regional
Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Regional
Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Kades di Flores Timur Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta

Regional
Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Terima Opini WTP dari BPK, Mas Dhito: Komitmen Pemkab Kediri Laksanakan Tata Keuangan Daerah

Regional
Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Regional
Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Regional
Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Regional
Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu 'Bres'

Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu "Bres"

Regional
Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com