Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arah Ancaman Erupsi Merapi Berubah, Terpal Penutup Stupa Candi Borobudur Dibuka

Kompas.com - 10/06/2021, 18:52 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Balai Konservasi Borobudur sudah membuka terpaulin yang sejak tujuh bulan lalu menutup stupa-stupa Candi Borobudur.

Pembukaan ini diputuskan setelah arah ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi berubah berdasarkan rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.

Koordinator Aspek Pemanfaatan Balai Konservasi Borobudur, Yudi Suhartono menjelaskan, total ada 72 stupa yang ditutup plastik terpaulin sejak Gunung Merapi naik status menjadi siaga (level III).

Baca juga: Antisipasi Hujan Abu Merapi, Stupa Candi Borobudur Ditutup Terpaulin

Pembukaan penutup stupa Candi Borobudur ini sudah dimulai pada Rabu (9/6/2021) dengan melibatkan staf Balai Konservasi Borobudur.

"Berdasarkan berbagai pertimbangan, diantaranya kondisi Gunung Merapi berdasarkan surat permohonan informasi dari BPPTKG Yogyakarta, arah ancaman bahaya erupsi sudah berubah. Kondisi Candi Borobudur dinilai aman dari erupsi Gunung Merapi untuk sementara ini," jelas Yudi, dalam keterangan pers, Kamis (10/6/2021)

Dikatakan Yudi, sejak 5 November 2021, status Gunung Merapi adalah siaga (level III).

Saat itu, hujan abu yang terjadi dominan mengarah ke sektor timur, maksimal sejauh 8 kilometer dari puncak gunung.

Baca juga: Antisipasi Abu Merapi, Stupa Candi Mendut Juga Ditutup Terpal

Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas mengancam sektor selatan-barat daya, sejauh maksimal 5 kilometer dan sektor tenggara sejauh 3 kilometer. Selain itu, proses erupsi efusif Gunung Merapi diperkirakan masih akan terjadi beberapa bulan ke depan.

Setelah dibuka, lanjut Yudi, Balai Konservasi Borobudur melakukan langkah-langkah konservasi agar batuan penyusun candi peninggalan wangsa Syailendra abad ke-9 itu tetap terawat.

Kemudian dari sektor wisata, pembukaan penutup plastik terpaulin ini diharapkan menambah daya tarik masyarakat untuk melihat keindahan stupa candi secara alami.

"Harapan kita masyarakat atau wisatawan dapat melihat Candi Borobudur secara alami dari jauh tanpa penutup plastik, ini juga menjadi pertimbangan kita untuk membukanya," imbuh Yudi. 

Sebelumnya, pembukaan penutup plastik terpaulin sudah dilakukan di Candi Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, beberapa waktu lalu.

Sekadar diketahui, Balai Konservasi Borobudur memutuskan untuk menutup stupa-stupa candi tersebut agar aman dari material erupsi Gunung Merapi.

Pasalnya, material erupsi diketahui mengandung unsur-unsur yang dapat mempercepat pelapukan batuan berusia ribuan tahun itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com