Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/05/2021, 11:56 WIB
Bagus Supriadi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim), melakukan karantina terhadap 351 pekerja migran Indonesia di dua hotel.

“Begitu kami jemput, tidak boleh pulang, kami karantina dulu masuk ke dua hotel di Jember,” kata Bupati Jember Hendy Siswanto kepada Kompas.com, Selasa (11/5/2021).

Baca juga: Ada Varian Baru Covid-19, Bali Tetap Buka Pariwisata Internasional Juli 2021

Menurut dia, ada sekitar 14.000 lebih pekerja migran yang pulang ke kampung halaman di Jatim.

Mereka pulang dari Malaysia, India, Afrika Selatan hingga Inggris.

Sedangkan di Jember sendiri, pekerja migran yang sudah dijemput sebanyak dua kali mencapai 351 orang. Pertama sebanyak 321 orang, kedua 30 orang.

“Mereka di Surabaya sudah di-swab, kalau positif mereka tidak boleh langsung pulang ke rumah masing-masing, kami karantina dulu,” ucap Hendy.

Baca juga: Pulang dari Malaysia dan Brunei, 80 Pekerja Migran Dikarantina di Banyuwangi

Pemkab Jember sudah menyewa hotel sebagai tempat karantina pekerja migran selama lima hari.

Para pekerja migran tersebut harus menjalani tes swab kembali. Bila hasil swab negatif, mereka diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

Hendy meminta masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Protokol kesehatan yang cukup ketat khususnya bagi pekerja migran untuk mengantisipasi munculnya varian baru virus corona.

“Kita tidak boleh lengah, di Jatim ada satu orang terkonfirmasi positif di Mojokerto,” jelas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunjungan Kerja ke Kalbar, Jokowi Akan Resmikan Bandara Singkawang dan Kunjungi Gudang Bulog

Kunjungan Kerja ke Kalbar, Jokowi Akan Resmikan Bandara Singkawang dan Kunjungi Gudang Bulog

Regional
POM Temukan Makanan Mengandung Formalin dan Pewarna Tekstil di Pasar Manis Purwokerto

POM Temukan Makanan Mengandung Formalin dan Pewarna Tekstil di Pasar Manis Purwokerto

Regional
Mantan Ketua PPK Wonogiri Tersangka Kasus Narkoba Meninggal Dunia

Mantan Ketua PPK Wonogiri Tersangka Kasus Narkoba Meninggal Dunia

Regional
Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Gibran Minta Masyarakat Tak Euforia Berlebihan

Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Gibran Minta Masyarakat Tak Euforia Berlebihan

Regional
Sebuah Bangunan Sekolah Dasar di Rokan Hulu Terbakar

Sebuah Bangunan Sekolah Dasar di Rokan Hulu Terbakar

Regional
BI Banten Siapkan Uang Tunai Rp 4,57 Trilun untuk Ramadhan 2024

BI Banten Siapkan Uang Tunai Rp 4,57 Trilun untuk Ramadhan 2024

Regional
Rombongan Pengantar Jenazah Aniaya Anggota Polisi, Awalnya Motor Korban Ditendang Pelaku

Rombongan Pengantar Jenazah Aniaya Anggota Polisi, Awalnya Motor Korban Ditendang Pelaku

Regional
Tinggal 2 Kelurahan di Kota Semarang yang Masih Kebanjiran, Mana Saja?

Tinggal 2 Kelurahan di Kota Semarang yang Masih Kebanjiran, Mana Saja?

Regional
Tim SAR Hentikan Pencarian Nelayan yang Hilang Saat Melaut di Perairan Sikka

Tim SAR Hentikan Pencarian Nelayan yang Hilang Saat Melaut di Perairan Sikka

Regional
Kru KM Sinar Lema 01 Sempat Hubungi Keluarga Sebelum Hilang Kontak

Kru KM Sinar Lema 01 Sempat Hubungi Keluarga Sebelum Hilang Kontak

Regional
Kasus Gigitan HPR di Sikka Tembus 510 Kasus Selama Januari-Maret 2024

Kasus Gigitan HPR di Sikka Tembus 510 Kasus Selama Januari-Maret 2024

Regional
IRT di Lombok Tengah Jadi Korban Pencurian dan Pemerkosaan

IRT di Lombok Tengah Jadi Korban Pencurian dan Pemerkosaan

Regional
Jalan Kaligawe Semarang Sudah Kering, Arus Lalu Lintas Kembali Normal

Jalan Kaligawe Semarang Sudah Kering, Arus Lalu Lintas Kembali Normal

Regional
Gara-gara Terima Telepon dari Pria Lain, Istri di Jambi Tewas di Tangan Suami

Gara-gara Terima Telepon dari Pria Lain, Istri di Jambi Tewas di Tangan Suami

Regional
Soal Santri Tewas Tak Wajar di Jambi, Orangtua Minta Bantuan Kapolri

Soal Santri Tewas Tak Wajar di Jambi, Orangtua Minta Bantuan Kapolri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com