Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roby Akan Jual Batu Meteor Miliknya yang Dianggap Mengandung Emas

Kompas.com - 27/04/2021, 22:23 WIB
Rahmadhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Setelah menemukan batu meteor di kebun pepaya yang menghebohkan, Roby Tamar kini akan menjualnya karena dinilai mengandung emas.

Hal ini diketahuinya setelah melakukan beberapa eksperimen kecil.

"Ketika batuan tersebut dipecah dan ditetesi air raksa beserta Hcl nitrat diketahui batu ini mengandung tembaga dan emas yang sangat tinggi. Batu ini juga memiliki magnet," kata Roby ketika dihubungi, Selasa (27/04/2021).

Melihat keistimewaan batu tersebut, Roby bersedia menjualnya ke pihak manapun. Ia sendiri berharap batu meteor miliknya ini bisa terpajang di museum antariksa.

Baca juga: Cerita Roby Temukan Batu yang Diduga Meteor di Kebun Pepaya, Dikira Punya Makhluk Gaib

Untuk saat ini, dari 10 unit batu yang ditemukannya, Roby sudah memberikan sejumlah nama berdasarkan penulusurannya bersama Komunitas Meteorite Indonesia.

Seperti impact meteorite untuk jenis batu seberat 1.500 gram yang merupakan sisa pembakaran di atmosfir.

Kemudian stony iron meteorite untuk jenis batu yang bermagnet dengan bobot 1.600 gram. Termasuk juga textite meteorite untuk jenis batu yang dikenal dengan berlian hitam dan masih banyak lainnya.

Sebelumnya, salah seorang warga Korong Ampalu Nagari Lareh Nan Panjang, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, menemukan 10 serpihan batu meteor di kebun miliknya sekitar Februari 2021 lalu.

Baca juga: Begini Kesaksian Warga soal Benda Diduga Meteor Jatuh di Sulteng

 

Awalnya ia mengira batu tersebut adalah benda gaib. Namun setelah melakukan penelusuran dan bergabung dengan Komunitas Meteorite Indonesia, ia menemukan batu yang dimilikinya ini memiliki ciri yang sama dengan batu meteor.

Saat ini Roby masih menunggu pihak terkait untuk memeriksa keaslian batu meteor miliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com