Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Malu Sebagai Orang Beragama Merusak Hutan, Ditangisi Warga Baduy

Kompas.com - 22/04/2021, 19:40 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Potongan video orang Baduy yang menangis karena hutannya dirusak penambang emas liar viral di media sosial, Kamis (22/4/2021).

Dalam video tersebut orang Baduy meminta tolong kepada pemerintah lantaran hutan sakralnya dirusak penambang emas liar.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi bereaksi keras mengetahui video viral orang Baduy tersebut.

"Malu kita sebagai orang beragama melakukan perusakan. Ditangisi warga Baduy," kata Dedi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis.

Dedi meminta pemerintah pusat melalui Dirjen Penegakan Hukum, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; pemerintah daerah; Mabes Polri hingga polres setempat untuk segera menindak penambangan emas ilegal tersebut.

Baca juga: Viral, Video Warga Baduy Menangis Minta Tolong, Hutan Sakralnya Dirusak Penambang Emas Liar

 

Dedi bahkan meminta besok, pemerintah melakukan operasi penangkapan dan menutup areal yang digunakan penambangan ilegal atau gurandil tersebut.

"Besok segera ditindak. Jangan biarkan perusakan alam terus berlanjut," tegas Dedi.

Lebih lanjut, Dedi mengaku malu kepada orang Baduy. Kata dia, orang Baduy tidak mengenyam pendidikan formal seperti warga lainnya di Indonesia.

"Namun mereka jauh lebih beradab dibanding kita. Saya jujur malu sama orang Baduy, malu sama ucapan, malu sama sikap kita," tegas Dedi.

Sebagai orang beragama, lanjut Dedi, para perusak hutan seharusnya malu telah melakukan perbuatan tersebut.

"Kita menganggap mereka (orang Baduy) tertinggal, padahal kita yang tertinggal," ujarnya.

Baca juga: Cerita Zola, Gadis Penjelajah Hutan yang Membawa Misi Penting

Dalam potongan video, orang Baduy sempat menangisi perusakan hutan mereka. Menurut Dedi, mereka menangis karena sudah berada di puncak kekesalan atas perusakan hutan tersebut.

"Jangan biarkan suatu suku yang begitu mencintai alamnya mengalami derita karena perilaku buruk kita," kata Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com