Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Maut Sumedang, Dishub Jabar: Pembatas Jalan Tak Kuat Tahan Laju Bus

Kompas.com - 11/03/2021, 14:44 WIB
Dendi Ramdhani,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat masih mengkaji insiden kecelakaan bus pariwisata Sri Padma Kencana di Tanjakan Cae, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam.

Kepala Dishub Jabar Hery Antasari mengungkapkan, pembatas jalan (guard rail) yang sudah terpasang sebelum insiden terjadi. Namun, pembatas jalan tak kuat menahan laju bus hingga akhirnya terperosok ke jurang.

"Jalur ini memang rawan kecelakaan, guard rail itu sudah ada. Tapi, guard rail ini tak cukup kuat menahan laju bus hingga akhirnya terjun ke jurang," ungkap Hery lewat sambungan telepon seluler, Kamis (11/3/2021).

Baca juga: Kecelakaan Bus di Sumedang, Dinkes Subang Bakal Beri Trauma Healing Bagi Siswa SMP IT Al Muawanah

Hery mengatakan, saat ini ia sedang ikut dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama kepolisian untuk mencari tahu sebab kecelakaan tersebut.

Hasil olah TKP, kata Hery, akan menjadi bahan evaluasi dalam mengambil langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang.

"Kita evaluasi semuanya untuk jangka pendek hingga jangka panjangnya, termasuk evaluasi keberadaan guard rail, kontur jalan, hingga rambu-rambu lalu lintas yang tersedia," paparnya.

Hery juga membuka kemungkinan untuk mengajukan pembangunan jalur penyelamat di Tanjakan Cae yang dikenal rawan kecelakaan.

"Semua opsi teknis sedang kita dalami. Bahkan kalau perlu kita bangun gate away (jalur penyelamat). Kita juga akan perbanyak rambu-rambu lalu lintas di sekitar lokasi kejadian," jelasnya.

Baca juga: Seminggu Setelah Divaksin, Mantan Gubernur Sumbar dan Istri Positif Covid-19, Ini Penjelasan Dinkes

Seperti diketahui, tragedi kecelakaan bus di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (11/3/2021), menelan puluhan korban jiwa.

Salah satu penumpang selamat, Hafid Alfariz, menceritakan detik-detik sebelum bus yang dia tumpangi masuk ke jurang.

"Saya kaget, remnya blong," kata dia saat menerima pertolongan medis di Puskesmas Wado, Rabu (10/3/2021).

Hafid menambahkan, rombongan bus baru saja mengadakan study tour dari Pangandaran dan berziarah.

"Habis study tour dari Pangandaran. Iya, habis ziarah juga dari Cibiuk dan Pamijahan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com