Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabu 50 Kg Ditemukan di Perbatasan Kalbar, BNN: Masuk Lewat Jalur Tikus

Kompas.com - 10/03/2021, 20:14 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.comJalur tikus atau jalur batas negara tak resmi di Kalimantan Barat (Kalbar), menjadi surga bagi bandar untuk menyelundupkan narkobanya di Indonesia.

Teranyar, dua kali prajurit TNI menemukan puluhan kilogram tak bertuan saat menggelar patroli di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.      

Kepala Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalbar Kombes Pol Ade Yana mengatakan, saat ini memang sebagian besar pengungkapan narkoba di perbatasan melalui jalur tikus di hutan.

“Sabu atau narkoba lain yang masuk bukan lewat border (jalur masuk resmi), tapi lewat hutan. Sebab tidak semua jalur itu dijaga aparat,” kata Ade kepada wartawan, Rabu (10/3/2021).

Baca juga: BNN Kalbar Temukan 5 Paket Tak Bertuan Berisi 11,9 Kg Ganja dari Perusahaan Ekpedisi

Menurut Ade, para bandar juga seringkali menggunakan warga tempatan yang sudah paham kondisi hutan perbatasan untuk menjadi kurir.

“Mereka bawa narkoba lewat jalur tikus yang kosong, tidak dijaga aparat. Kurir juga kebanyakan orang sana (warga lokal) yang paham kondisi di sana,” ucap Ade.

Ade menjelaskan, pandemi Covid-19 tidak terlalu mempengaruhi peredaran narkoba, khususnya di Kalbar.

Sebab, berdasarkan sejumlah temuan, menunjukkan produksi narkoba jenis sabu tersebut berasal dari Tiongkok, China. Kemudian, transit di Malaysia Timur, lalu masuk ke Indonesia melalui perbatasan di Kalbar.

Ade menduga, bandar besarnya berada di Malaysia kemudian dibeli dan dikirim menggunakan jasa kurir ke Indonesia.

“Setalah masuk, ada yang dijual di Kalbar, ada juga yang disebar ke daerah lain, bahkan ke Pulau Jawa. Tapi lebih banyak di Kalbar,” ujar Ade.

Diberitakan, dalam sepekan, Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 642 Kapuas kembali mengamankan 3 kardus berisi lebih dari 50 kilogram narkoba jenis sabu di wilayah Dusun Aruk, Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar).

Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642 Kapuas, Letkol (Inf) Alim Mustofa mengatakan, paket sabu tersebut ditemukan saat berpatroli patok perbatasan dan jalur ilegal.

“Sabu tersebut ditemukan oleh personel Pos Gabma Sajingan pada saat melaksanakan kegiatan patroli patok perbatasan dan jalur ilegal di jalur inspeksi patroli perbatasan,” kata Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 642/Kps, Letkol (Inf) Alim Mustofa, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/3/2021).

Baca juga: Warga Binaan Rutan Pontianak Diduga Kendalikan Peredaran Narkoba di Kalbar

Menurut Alim, kegiatan patroli yang semakin gencar dilaksanakan ini menindaklanjuti penekanan dari Pangdam XII/Tpr selaku Pangkoops dan Danrem 121/ABW selaku Dankolakops.

“Prajurit ditekankan untuk lebih memperketat penjagaan, serta meningkatkan intensitas patroli di seluruh wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia," ungkap Alim.

Alim menegaskan, pencapaian hasil ini, merupakan kerja keras dari personel Satgas Pamtas Yonif 642/Kps melalui pengumpulan informasi dari Satgas Intel dan Satgas Teritorial yang berada di wilayah perbatasan, serta analisa lebih lanjut yang dilakukan oleh Staf Intel Satgas Yonif 642.

"Ke depan sinergitas Satgas Pamtas dengan Satgas Intelijen, Satgas Teritorial, PLBN Aruk, Karantina Pertanian Aruk, Imigrasi Aruk, BNN Provinsi Kalbar dan Polda Kalbar yang berada di perbatasan semakin erat, sehingga input informasi yang didapat akan lebih banyak lagi," tutur Alim.   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Regional
3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

Regional
Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Regional
Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Regional
Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com