TEGAL, KOMPAS.com - Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dan Ketua DPRD Kusnendro batal disuntik vaksin Covid-19 di RSUD Kardinah, Kota Tegal, Senin (25/1/2021).
Keduanya dinyatakan tidak lolos rangkaian tes kesehatan sebagai salah satu syarat utama sebelum disuntik vaksin Covid-19.
"Setelah cek kesehatan, ternyata gula darah saya tinggi. Arahan dari petugas, saya tidak bisa menerima vaksin. Ditunda untuk sementara waktu,” kata Dedy, Senin.
Dedy juga mengaku semalaman tidak bisa tertidur pulas.
Ia menduga dirinya mengalami gejala hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi.
"Yang jelas saya berharap bisa divaksin. Namun, kenyataanya pada kesempatan pertama ini saya belum bisa. Nanti cek kesehatan lagi jika kondisi tubuh sudah fit," kata Dedy.
Baca juga: Kota Tegal Terima 4.000 Dosis Vaksin Sinovac, 10 Pejabat Bakal Disuntik
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal dr. Sri Prima Indraswari mengatakan, selain Wali Kota Tegal, Ketua DPRD Kusnendro juga batal disuntik vaksin karena alasan kesehatan.
"Pak Wali tertunda, ketua dewan tertunda. Nanti masih bisa divaksin di lain waktu. Misal gula darah tinggi diobati dulu," kata Prima, usai disuntik vaksin.
Prima mengungkapkan, adapun pejabat yang telah divaksin di antaranya Wakil Wali Kota M Jumadi, Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari, Ketua IDI Kota Tegal Said Barabas, Plt Direktur RSUD Kardinah dr. Heri Susanto.
Prima mengatakan, Kota Tegal mendapat alokasi 4.000 dosis vaksin Covid-19 tahap pertama.
Jumlah tersebut lebih sedikit dari 5.960 dosis vaksin yang diajukan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Baca juga: Wabup Banyumas Usai Disuntik Vaksin Covid-19: Jarumnya Kecil, Jadi Enggak Sakit
Program vaksinasi sendiri terbagi dalam empat tahap.
Tahap pertama ditujukan kepada tenaga kesehatan dan 10 pejabat publik bersama tokoh masyarakat dan agama.
Pada tahap kedua untuk petugas pemberi layanan publik, tahap ketiga bagi masyarakat kategori rentan, dan tahap keempat diberikan ke masyarakat umum.
"Sedangkan sasaran yang akan diberikan untuk seluruh warga Kota Tegal itu ada 174.505 dan 2.967 tenaga kesehatan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.